KOMPAS.com - Kecelakaan bisa terjadi pada siapa saja. Saat terjadi kecelakaan, biasanya juga disertai dengan cedera.
Beberapa cedera terbilang ringan, tetapi ada juga yang perlu diwaspadai. Salah satunya cedera pada otak, seperti gegar otak atau amnesia (hilang ingatan).
Namun, kecelakaan seperti apa yang bisa menyebabkan seseorang gegar otak atau bahkan sampai amnesia?
Dihubungi Kompas.com pada Sabtu (18/11/2017), dr Gigih Pramono, SpBS menyebutkan bahwa terjadinya gegar otak pada kecelakaan sangat dipengaruhi oleh kecepatan dari bergeraknya kepala.
Baca juga: Banyak Korban Kecelakaan Tak Sadar Alami Gegar Otak
"Mekanisme terjadinya gegar otak sendiri bisa tejadi karena benturan langsung kepala dengan suatu obyek atau mekanisme akselerasi-deselerasi (kepala seperti dikopyok)," kata dr. Gigih melalui pesan singkat.
Dokter spesialis bedah saraf tersebut juga berkata bahwa gegar otak yang dimaksud di sini adalah cedera otak yang menyebabkan gangguan fungsi otak sementara.
Lalu bagaimanakah seseorang dapat didiagnosis mengalami gegar otak oleh dokter? Dan bagaimana penanganan untuk penderita gegar otak?
Dokter Gigih menyatakan bahwa diagnosis ditegakkan melalui penemuan klinis dan CT scan. Selanjutnya untuk perawatan, pasien akan diobservasi dengan mengamatikeluhan dan tanda-tanda vitalnya.
"Semua itu dilakukan di RS dengan pasien berbaring, posisi kepala head up 30 derajat," lanjut dr Gigih.
Dia juga menyebutkan bahwa gejala yang paling sering dialami oleh penderita gegar otak adalah pusing atau nyeri kepala, mual, dan muntah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.