Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/11/2017, 18:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Maksudnya, semua genom tersebut tidak memiliki informasi blok awal dari protein-encoding untuk mengatur aktivitas gen. Hal ini membuat Lynch berpendapat bahwa tidak ada duplikat yang dapat melakukan fungsi normal gen LIF.

Namun, saat Lynch meneliti selnya lagi, dia menemukan turunan RNA. Setidaknya salah satu duplikat bernama LIF6, memiliki urutan promotor di suatu tempat untuk dapat mengakifkannya.

Memang, Lynch dan koleganya menemukan beberapa ribu basis hulu LIF6 di genom yang memiliki urutan DNA mirip seperti protein p53. Dari sini mereka menduga bahwa protein p53 (p53 tidak memiliki duplikat) berfungsi untuk mengatur LIF6.

Untuk mengetahui fungsi LIF6, peneliti memblokir aktivitas gen yang menyebabkan sel-sel tersebut merusak kondisi DNA. Hasilnya, sel-sel menghancurkan diri melalui proses apoptosis (kematian sel terprogram), hal yang juga sering digunakan makhluk hidup sebagai sistem kontrol untuk menghilangkan jaringan yang rusak. Dari percobaan itu, menunjukkan LIF6 berfungsi untuk membasmi sel-sel yang berpotensi ganas.

"Percobaan lebih lanjut menunjukkan LIF6 memicu kematian sel dengan menciptakan kebocoran di membran sekitar mitokondria, organel penghasil energi vital sel," kata Lynch.

Baca Juga: Apa yang Harus Anda Lakukan untuk Memindahkan 500 Gajah?

Untuk mengetahui lebih jauh tentang sejarah evolusi LIF dan duplikatnya, Lynch dan koleganya meneliti genom spesies yang memiliki keterkaitan. Misalnya, dugong, hyrax, juga mammoth dan mastodon yang sudah punah.

Analisisnya menunjukkan bahwa gen LIF diduplikasi sebanyak 17 kali dan hilang 14 kali selama evolusi garis keturunan gajah. Pada hyrax dan dugong, mereka memiki duplikat LIF. Namun, duplikat p53 hanya muncul pada gajah yang masih hidup dan punah.

"Hal ini menunjukkan bahwa duplikasi LIF terjadi lebih awal dalam evolusi," ujarnya.

Sebagian besar duplikat gen LIF adalah gen pseudogen-old, bermutasi, dan tidak berguna yang bertahan dalam genom secara kebetulan. Ada pengecualian, urutan gen LIF6 yang mengakumulasikan mutasi acak, berati seleksi alam juga berperan.

"Kami pikir LIF6 adalah pseudogine yang telah disahkan. Artinya gen LIF6 pada gajah berevolusi menjadi gen fungsional dari nenek moyang pseudogene. Karena kembali dari kematian dan berperan dalam kematian sel, kami menyebutnya 'gen zombie'," jelas Lynch.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com