KOMPAS.com -- Tyrannosaurus rex atau T-rex dikenal sebagai salah predator paling mematikan di dunia. Namun, citranya yang menakutkan itu dirusak dengan sedikit kekonyolan anatomi tubuhnya.
Dia punya sepasang lengan yang dianggap tidak proposional dengan ukuran tubuh bongsornya.
Itulah kenapa selama bertahun-tahun para pakar bertanya-tanya soal fungsi bagian tubuh T-rex tersebut.
Dalam pertemuan Geological Society of America, Steven Stanley, ahli paleontologi Universitas Hawaii di Manoa meyakini jika lengan Tyrannosaurus berfungsi sebagai alat penyerang mangsa yang mematikan dari jarak dekat.
Baca juga : Tidak Akurat, Fosil T-Rex Paling Terkenal di Dunia Akan Ganti Tampilan
Dengan memanfaatkan cakar yang berukuran sekitar 10 sentimeter, T-rex menorehkan luka sayatan yang dalam pada mangsanya.
"Lengannya yang pendek dan kuat, serta cakar yang besar, akan memungkinkan T-rex untuk menciderai mangsanya dalam beberapa detik dan bisa berulang kali," katanya dikutip dari National Geographic, Kamis (2/11/2017).
Temuan ini merujuk pada tulang lengan T-rex yang kuat. Menurut Stanley, sendi yang tidak biasa di lengan T-rex memungkinkan kaki depan untuk bergerak ke segala arah, ideal untuk menebas.
Terlebih lagi, selama evolusi, T-rex kehilangan salah satu dari tiga cakar mereka. Ini menghasilkan tekanan yang 50 persen lebih kuat pada dua cakar yang tersisa.
Namun, hipotesis ini tampaknya masih menimbulkan perdebatan.
"Tidak masuk akal untuk menggunakan kaki depannya yang kecil untuk memotong," kata Jakob Vinther, ahli paleobiologi dari Universitas Bristol Inggris.
Baca juga : Secepat-cepatnya T-Rex, Masih Lebih Cepat Manusia
Dengan bukti lebih lanjut, dia lebih memilih gagasan kaki depan T-rex yang digunakan untuk tujuan lainnya, seperti memegang pasangan saat kawin.
Lain lagi dengan Thomas Holtz, pakar tyrannosaurus dari Universitas Maryland di Collega Park. Dia berpendapat bahwa kalau pun hipotesis Stanley benar, itu terjadi ketika T-rex masih muda.
Holtz mengungkapkan jika saat dewasa dada T-rex melebar. Untuk mengerahkan lengannya, dia harus mendorong dada ke arah mangsanya.
"Dengan posisinya yang seperti itu T-rex akan kesulitan untuk menggunakan rahangnya yang sangat kuat," tambah Holtz.
Itulah mengapa, menurut Holtz, lengan T-rex lebih fungsional ketika muda karena pada fase itu, lengan T-rex justru lebih panjang. Fungsi itu berkurang ketika ia bertambah dewasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.