Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lewat Kotoran Kelelawar, Para Peneliti Pelajari Perubahan Iklim

KOMPAS.com -- Kotoran kelelawar atau guano kelelawar telah diketahui sebagai sumber yang bagus untuk pembuatan pupuk tanaman dan bahan bakar. Namun, siapa sangka bahwa lewat kotoran kelelawar, kita bisa mempelajari perubahan iklim di suatu wilayah.

Seperti dilansir di Science Daily, Kamis (26/10/2017), peneliti geosains dari Universitas South Florida, Profesor Bogdan Onac dan Daniel Cleary, menemukan bahwa jumlah isotop di kotoran kelelawar yang berumur 1.200 tahun menyimpan informasi tentang iklim dan perubahannya.

Dijelaskan dalam laporan yang dipublikasikan melalui jurnal Scientific Reports, isotop tersebut berasal dari perubahan siklus nitrogen di kawasan hutan.

Ketika jumlah curah hujan musim dingin di kawasan tersebut berubah, siklus nitrogen turut berubah dan meninggalkan jejak dalam kandungan tanah yang kemudian berpindah ke tanaman, serangga, kelelawar, hingga akhirnya menjadi kotoran.

"Untungnya bagi para peneliti, peribahasa 'kamu adalah apa yang kamu makan' ternyata juga berlaku pada kelelawar," kata Onca.

Para peneliti kemudian melakukan sebuah uji laboratorium pada sampel kotoran kelelawar yang diambil dari dari Gua Maguruci di wilayah barat laut Romania untuk mengetahui bagaimana iklim berubah di wilayah timur Eropa sejak periode hangat abad pertengahan, sekitar 850 Masehi.

Gua tersebut telah menjadi sarang kelelawar selama ribuan tahun lamanya, terbukti dari tumpukan kotoran yang setidaknya telah berusia 1.000 tahun dan telah menggunung hingga tiga meter.

Analisis isotop dari tumpukan guano di Gua Magurici menghasilkan catatan tahunan tentang curah hujan musim dingin untuk wilayah tersebut.

Lalu, karena lokasi gua ini berada di Pegunungan Carpathian Timur, curah hujan musim dinginnya pun dimodulasi oleh North Atlantic Oscillation (NAO), di mana jumlah nitrogen sangat tergantung pada kelembapan di sekitarnya.

Berdasarkan catatan sejarah curah hujan, para peneliti akhirnya mampu menentukan hubungan antara curah hujan musim dingin dengan fase NAO. "Melalui penelitian ini, fase lampau dari NAO dapat direka ulang hingga 1600 Masehi," kata Danieal Cleary.

https://sains.kompas.com/read/2017/11/02/170800723/lewat-kotoran-kelelawar-para-peneliti-pelajari-perubahan-iklim

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke