KOMPAS.com -- Banyak orang percaya bahwa bermain catur atau alat musik bisa meningkatkan kecerdasan anak. Benarkan demikian? Hasil penelitian terbaru tentang hal tersebut bisa menjadi rujukan bagi orang tua.
Psikolog dari Inggris, Giovani Sala dan Fernand Gobet, menyimpulkan bahwa musik dan permainan catur tidak menambah kecerdasan seseorang.
Dalam penelitiannnya, kedua psikolog menemukan adanya kesalahpahaman tentang cara mencari pendorong atau "booster" kecerdasan anak.
Sebagai contoh, siswa yang belajar bahasa Latin dianggap juga akan pandai dalam mata pelajaran matematika. Alasannya, belajar bahasa Latin sulit dan banyak aturan yang dianggap mendorong kemampuan anak belajar matematika.
Baca juga: Belajar Renang Bisa Menyelamatkan Hidup Anak Autisme
Namun, nyatanya yang ada hanyalah proses transfer belajar dekat, seperti yang dibuktikan oleh Edward Thorndike dan Robert Woodworth pada tahun 1901.
Dalam hal ini, jika ada dua tugas yang mirip dilakukan bersama, ada sebagian keahlian yang akan saling mendukung. Sebagai contoh, apabila kita belajar bahasa Latin, maka kita akan lebih mudah mengerti belajar bahasa Italia karena kedua bahasa tersebut saling terkait.
Sebaliknya, proses transfer belajar jauh tidak terjadi demikian. Belajar bahasa Latin tidak akan membantu Anda mengerti aljabar atau geometri.
Penemuan dari Throndike dan Woodworth tersebut akhirnya dikaji kembali oleh Sala dan Gobet dalam laporan yang dipublikasikan di jurnal Current Directions in Psychological Science.
Keduanya ingin mendalami, apakah penemuan Throndike dan Woodworth sudah sahih atau belum, dengan menggunakan metode Analisis Meta atau proses pembandingan data dari banyak penelitan dengan bentuk statistik.
Baca juga: Penulis Tangan Lebih Cerdas Dibanding Pengguna Laptop
Hasilnya, Sala dan Gobet menemukan bahwa peneliti yang menggunakan metode acak mendapati belajar instrumen musik memberikan banyak dorongan di kemampuan kognitif. Lalu, penelitian dengan prosedur ketat juga menunjukkan bahwa belajar musik tidak berpengaruh dalam nilai akademis.
Penelitian kedua yang mempelajari efek permainan catur pada kemampuan kognitif juga menunjukkan hasil yang hampir sama.
Oleh karena itu, Sala dan Gobet menyimpulkan bahwa musik, catur, maupun video game bukanlah booster kognitif yang akan membuat anak menjadi lebih cerdas.
Daripada memaksa anak untuk mempelajari musik dan catur agar menjadi lebih cerdas; para psikolog, termasuk Profesor David Ludden, PhD dari Georgia Gwinnett College, berpendapat bahwa orangtua sebaiknya mendukung dan memberi anak semangat untuk berkegiatan yang baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.