Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/10/2017, 08:15 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Penulis

KOMPAS.com - Ilmuwan mendeskripsikan jenis baru semut prasejarah yang bernama Linguamyrmex vladi atau semurt neraka.

Semut ini hidup pada jaman Creatceous atau jaman sebelum dinosaurus musnah. Sebutan untuk semut itu benar-benar merepresentasikan penampakannya. 

Philip Barden, peneliti di Institut Teknologi New Jersey bersama rekan-rekannya, menjelaskan bahwa mulut semut itu mendongak, mirip sebuah pedang yang siap dihunuskan.

Sementara, kepalanya memiliki organ serupa tanduk dan rahang bawahnya cukup panjang sedemikian sehingga dengan tubuhnya, penampakannya mirip gading gajah.

"Saat mendapat mangsa, rahang bawah akan terangkat ke atas dan menjepit dengan organ mirip tanduk di kepalanya,"kata Barden.

Baca Juga: Awas, Spesies Semut Ini Bisa Kuasai Dunia

Setelah diteliti lebih lanjut dengan CT Scan atau pemindai secara komputer, ternyata tanduk di kepala semut tersebut terbuat dari zat besi dan kalsium.

"Kemungkinan logam atau besi tersebut berfungsi melindungi tanduk agar tidak cepat rusak," kata Vincent Perrichot seorang ahli biologi asal Perancis.

Vincent juga pernah meneliti keberadaan semut tersebut dan dia menyebutnya, semut bertanduk.

Barden juga menambahkan keunikan lain dari semut neraka adalah saat memangsa korbannya.

Semut itu menghisap cairan pada serangga yang disebut haemolymph, setara dengan darah pada manusia.

Ketika posisi rahang ke depan, ada semacam corong "penghisap darah" yang menuju langsung ke bagian mulut.

Dengan tanduk yang punya kandungan logam, semut itu dinilai cukup kuat untuk menusuk mangsa.

Semut itu ditemukan di sebuah amber atau resin pohon yang telah memfpsil dan menjebak serangga. Lokasinya di Myanmar.

Baca Juga: Semut Api Ternyata Pemalas, Apa Fungsinya?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Oh Begitu
Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Oh Begitu
Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Oh Begitu
8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

Oh Begitu
Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Oh Begitu
Mengapa Tidak Ada Narwhal di Penangkaran?

Mengapa Tidak Ada Narwhal di Penangkaran?

Oh Begitu
Bagaimana Wortel Bisa Berwarna Oranye?

Bagaimana Wortel Bisa Berwarna Oranye?

Oh Begitu
Apakah Aman Makan Sushi?

Apakah Aman Makan Sushi?

Kita
Fakta Menarik Kentut, Hasilkan 500 Mililiter Gas Per Hari (Bagian 1)

Fakta Menarik Kentut, Hasilkan 500 Mililiter Gas Per Hari (Bagian 1)

Kita
Apa yang Harus Dilakukan untuk Mengelola Sampah?

Apa yang Harus Dilakukan untuk Mengelola Sampah?

Kita
Sains Jelaskan Manfaat Jus Bawang Bombai untuk Rambut Rontok

Sains Jelaskan Manfaat Jus Bawang Bombai untuk Rambut Rontok

Oh Begitu
Apa Manfaat Air Cucian Beras untuk Kesehatan?

Apa Manfaat Air Cucian Beras untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Penyebab Cegukan dan Cara Mengatasinya

Penyebab Cegukan dan Cara Mengatasinya

Oh Begitu
Mengapa Ikan Bau Amis?

Mengapa Ikan Bau Amis?

Oh Begitu
Minyak Kelapa Baik Dikonsumsi Saat Diet, Ini Alasannya

Minyak Kelapa Baik Dikonsumsi Saat Diet, Ini Alasannya

Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com