Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/10/2017, 18:00 WIB
|
EditorShierine Wangsa Wibawa

JAKARTA, KOMPAS.com -- Skoliosis atau bengkoknya tulang belakang ke arah samping memang bisa menimpa siapa saja, tetapi perempuan tampaknya jauh lebih berisiko terkena skoliosis derajat berat dibanding laki-laki.

Hal tersebut diungkapkan oleh Spesialis Bedah Ortopedi Konsultan Tulang Belakang dr Didik Librianto, Sp OT(K) dalam acara Small Group Media Discussion yang diadakan oleh RS Pondok Indah Group di Jakarta, Rabu (25/10/2017).

Dipaparkan oleh Didik, ada empat faktor risiko yang memengaruhi skoliosis, yaitu usia, lokasi kurva, derajat kurva, dan jenis kelamin. Dalam faktor terakhir, perempuan lebih berisiko daripada laki-laki.

Dia berkata bahwa meski tidak mengetahui secara pasti perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan yang skoliosis di Indonesia, tetapi mayoritas pasien yang ditemuinya berjenis kelamin perempuan.

Baca juga : Bahu Tinggi Sebelah? Hati-hati, Anda Sudah Terkena Skoliosis

“Ada yang bilang 1:8, 1:9, bahkan sampai 99 persen peempuan. Tapi itu tergantung negaranya yang mengambil survei. Kalau di Amerika, 95 persen perempuan. Di Indonesia memang belum ada survei, tapi laporan dari poliklinik menyebutkan kalau 99 persen perempuan,” ujarnya.

Mengenai penyebabnya, Didik dan dunia medis juga belum bisa memastikan. Pasalnya, mayoritas pasien yang datang ke poliklinik sudah mencapai sudut berat dan penyebabnya tidak diketahui atau idiopathic.

“Secara medis disebut idiopathic, tetapi dalam beberapa kasus ada yang orangtuanya juga skoliosis. Namun, ini masih belum bisa dihubungkan secara pasti,” katanya.

Selain genetik, para pakar juga mencurigai adanya kekurangan kolagen dan vitamin D yang dapat menimbulkan skoliosis. Namun, kecurigaan tersebut juga masih belum bisa dibuktikan sebagai penyebabnya.

“Itulah mengapa disebut idiopathic,” kata Didik.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com