Selain lebih hemat, kelebihan produk tulang implan ini adalah kesesuaiannya dengan antropometri orang Asia. Sebagian besar implan tulang impor saat ini dari Amerika dan Eropa sehingga dirancang dengan tubuh orang kaukasia.
Allan menuturkan, pabriknya akan membuat implan dengan teknologi 3D printing. Ini menjamin struktur implan sesuai dengan anatomi tulang manusia. Untuk sementara, produk akan dipasarkan untuk lokal. Namun dalam beberapa tahun ke depan, diharapkan produk bisa dipasarkan ke negara berkembang lain.
Aseo menuturkan, pekerjaan rumah selanjutnya adalah memastikan produk bisa diserap oleh pasaran. ia mengatakan, Kementerian Kesehatan harus bisa membantu agar inovasi peneliti Indonesia terserap oleh pasar, dalam hal ini dunia medis lokal.
Inovasi Lain Menanti
Deputi Bidang Teknologi Informasi, Energi, dan material BPPT, Hammam Riza mengatakan, "Inovasi tulang implan ini menjadi salah satu contoh perjalalan penelitian dan perekayasaan yang tidak singkat." Ia meminta pemerintah terus mendukung kegiatan riset.
Unggul menuturkan, setelah tulang implan, sejumlah inovasi lain siap dibawa ke pasar. "Ada ADSB untuk radar bandara yang lebih murah. Bisa dipasang di bandara kecil. Ada juga pesawat tanpa awak yang bisa terbang 7 jam," katanya.
Eniya menambahkan, BPPT juga akan membuat inovasi implan gigi dengan bahan lokal. Selain itu, BPPT telah berhasil membuat kit pemeriksaan demam berdarah. "Bisa mendiagnosis demam berdarah dalam waktu hanya 10 menit," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.