KOMPAS.com - Jika suatu saat Anda bertemu dengan laba-laba atau ular dan merasa ketakutan, itu adalah sesuatu yang wajar.
Sebuah studi mengungkapkan jika ternyata sudah sejak lahirpun kita takut dengan kedua hewan itu.
Sudah sejak dulu, arachnophobia atau ketakutan terhadap laba-laba dan hewan yang termasuk dalam kelompok arachnida ini memang diperdebatkan. Apakah benar ketakutan tersebut sudah tertanam di dalam diri kita atau tidak.
Pertanyaan mengusik kemudian dicoba dijawab oleh Max Planck Institute for Human Cognitive and Brain Sciences di Jerman.
Mereka lantas melakukan sebuah studi dengan melibatkan partisipan yang tidak biasa, bayi manusia.
Bayi manusia dianggap netral dan mereka tidak menaruh curiga terhadap sesuatu.
Ada serangkaian gambar yang diperlihatkan kepada bayi.
Pertama, peneliti memperlihatkan gambar laba-laba kepada bayi berusia enam bulan untuk mengetahui respon mereka terhadap arachnida, kelompok hewan invertebrata yang mencakup laba-laba dan kalajengking.
Selain gambar laba-laba, bayi juga ditunjukkan dengan gambar bunga. Selanjutnya, pada eksperimen yang terpisah, bayi juga ditunjukkan serangkaian gambar ular dan ikan.
Baca Juga: Inikah Laba-laba Paling Durhaka di Dunia?
Hasilnya penelitian mengungkap, pupil bayi melebar setiap kali melihat laba-laba dan ular. Hal ini mengindikasikan tingginya kadar norepinephrine yang dapat membantu mengukur respon stres.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.