Evolusi terakhir adalah budaya. Arkeolog menemukan alat serpih atau hasil budaya manusia purba berumur 1,2 juta tahun lalu di Situs Dayu.
Tokoh utama cerita Sangiran adalah Homo erectus yang ciri-ciri fisiknya masih primitif, kekar.
Saat lingkungan Sangiran berubah menjadi daratan sejak 900.000 tahun lalu, Homo erectus Sangiran pun mengalami perubahan fisik menjadi lebih ramping.
Perubahan fisik menjadi lebih progresif setelah mereka berpindah ke sepanjang aliran Bengawan Solo, di luar daerah Sangiran.
"Manusia dan budaya di Situs Sangiran, serta fosil-fosil faunanya yang tersebar di seluruh tingkatan stratigrafi ini yang kita pamerkan di Medan. Ini penting dan sumber ilmu pengetahuan, apalagi bagi para pelajar," pungkasnya.
Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran melakukan pameran di lima kota besar di Indonesia, mulai dari Kota Medan, Pekanbaru, Jambi, Palembang dan Lampung.
Di Medan, acara dilaksanakan di Focal Point Mall di Jalan Gagak Hitam, Ringroad Medan mulai 18 sampai 22 Oktober 2017.
Hasrul Sani dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara mengatakan, pameran memungkinkan pelajar di Sumatera Utara juga mengenal Sangiran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.