S. iloydguntheri sendiri punya teman satu genus bernama Siphusauctum gregarium, yang hidup para periode yang sama. Fosil S. gregarium ditemukan pada 2012 di endapan Burgess Shale di Kanada.
Dibandingkan dengan S. iloydguntheri, S. gregarium lebih beruntung. Komunitas besar sampel S. gregarium telah ditemukan di Kanada.
Meski demikian, para peneliti masih menganggap temuan ini penting utuk menyingkap ledakan kambrium, di mana filum-filum utama berkembang yang relatif cepat.
"Hampir setiap hewan yang kita miliki saat ini memiliki kerabat yang hidup selama masa periode Kambrium,” kata Kimmig.
"Kami memiliki beberapa garis keturunan, seperti cacing, yang hidup jauh sebelum kambrium dan tidak berubah dalam penampilan atau perilaku. Kemudian kita memiliki makhluk (S. iloydguntheri) yang ada selama beberapa juta tahun dan menghilang begitu saja karena mereka kebetulan korban kepunahan massal. "
Baca Juga: Sekelompok Paus Ditemukan Berdiri di Lautan, Apa yang Terjadi?
Sumber
https://www.livescience.com/60696-ancient-wine-glass-creature-died-alone.html
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.