Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/10/2017, 12:05 WIB
|
EditorYunanto Wiji Utomo

KOMPAS.com- Persentase unsur karbon akan meningkat secara masif di lautan pada akhir abad ini dan habitat akan mengalami perubahan.

Peningkatan karbon dan perubahan habitat itu diprediksi akan memicu kepunahan massal keenam.

Dalam kurun waktu 540 juta tahun terakhir, lima peristiwa kepunahan sudah terjadi, termasuk punahnya dinosaurus.

Sekitar 252 juta tahun lalu, peristiwa Great Dying, meluluh lantakan isi bumi dan lebih dari 95 persen makhluk hidup di lautan punah. Laut menjadi lebih asam pada saat itu.

Baca jugaCepat atau Lambat "Kiamat" Akan Tiba, Manusia Harus ke Antariksa

Daniel Rothman, fisikawan dari Institut Teknologi Massachusetts, menggambarkan adanya keterkaitan antar peristiwa kepunahan tersebut.

Dirinya memprediksi, karbon dalam jumlah besar akan ditambahkan ke lautan sehingga kiamat tak terelakan.

Pada pertemuan internasional tentang perbuahan iklim, ilmuwan menghasilkan skenario terbaik bahwa jumlah zat karbon di lautan disebut dalam ambang batas apabila penambahan mencapai 310 gigaton karbon.

Ambang batas kiamat menurutnya apabila melebihi angka 500 gigatons.

Dilansir di situs news.mit.edu, dua ambang batas tersebut didapat setelah Daniel mempelajari siklus karbon dalam kurun waktu 540 juta tahun.

Dalam jangka panjang, kepunahan akan terjadi apabila perubahan siklus tersebut terjadi lebih cepat daripada adaptasi ekosistem global.

Baca Juga: Inilah Hewan yang Akan Ada di Bumi Sampai Kiamat

Sementara itu, siklus karbon yang terjadi pada rentang waktu yang lebih singkat, perubahan siklus karbon tidak akan menjadi masalah, namun ditentukan oleh besar kecilnya perubahan siklus yang akan menentukan kemungkinan terjadinya kepunahan massal.

Daniel Rothman juga menghitung peningkatan jumlah emisi karbon dioksida akhir akhir ini yang terjadi dalam waktu singkat. Ini akibat ulah manusia.

Daniel mencoba menghitung emisi karbon dari aktivitas manusia yang mempengaruhi ekosistem laut. Daniel memperoleh angka 310 gigaton karbon akan tercapai pada tahun 2100.

Apakah ini berarti kepunahan massal akan segera terjadi pada pergantian abad ini?

Daniel menjelaskan kiamat akan membutuhkan waktu, bisa 100- 10.000 tahun lagi.

Namun menurutnya, tahun 2100, dunia mungkin menjadi "wilayah tak dikenal".

Baca Juga: Empat Skenario Kehancuran Bumi Menurut Sains

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com