KOMPAS.com - Ketika induk simpanse hendak melahirkan, mereka cenderung melakukan perjalanan jauh dari kelompok dan mencari tempat yang aman dan rahasia.
Rupanya ada alasan yang mendorong perilaku mereka memilih untuk 'cuti melahirkan'.
Beberapa waktu lalu peneliti Hitonaru Nishie dan Michio Nakamura dari Universitas Kyoto merilis laporan kasus yang pernah mereka observasi.
Mereka menyaksikan kasus mengerikan dimana seekor simpanse jantan menyambar bayi yang baru saja dilahirkan, membawanya pergi begitu saja dan memakannya.
Saat itu tim peneliti sedang melakukan pengamatan pada Desember 2014. Salah satu betina yang mereka amati tiba-tiba melahirkan saat berada ditengah-tengah kelompok yang berjumlah 20 ekor.
Induk betina yang bernama Devota telah menjadi bagian dari kelompok tersebut selama dua tahun. Peneliti tidak memperhatikan tanda-tanda bahwa ia akan melahirkan.
Kemudian situasi dengan cepat berubah ketika seekor pejantan dominan bernama Darwin langsung merampas bayi simpanse yang baru lahir itu. Lalu bergegas pergi sebelum Devota menyentuhnya.
"Semuanya terjadi begitu cepat. Kami tidak bisa memastikan apakah bayi itu hidup atau tidak, bahkan jenis kelaminnya pun kami tidak tahu," tulis tim dalam laporan penelitian mereka seperti dikutip dari Science Alert, Selasa (17/10/2017).
Baca Juga: Jangan Sekali-sekali Meremehkan Simpanse, Ini Sebabnya...
Setengah jam kemudian Darwin muncul dari semak sambil memegangi bayi itu, sebelum akhirnya pergi kembali.
Saat peneliti menemukannya lagi di sebuah pohon yang tak jauh dari kelompoknya, ia sedang memakan bayi simpanse, mulai dari kakinya.
"Keesokan harinya, kami mengikuti Darwin sepanjang hari. Darwin menderita diare berat, namun kami tidak bisa menemukan tulang atau rambut bayi dalam kotorannya," tulis peneliti.
Jadi mungkin perutnya tidak sependapat dengan memakan salah satu kerabatnya.
Perilaku kanibalisme pada primata pernah diketahui sebelumnya, namun kejadian kanibalisme yang terjadi usai induk melahirkan adalah hal yang pertama kali.
Simpanse jantan membunuh bayi untuk menghindari persaingan. Dengan hilangnya anak, betina segera siap kawin lagi sehingga meningkatkan kesempatan jantan untuk memperoleh keturunan kembali.
Degan hasil penelitian ini, tak heran jika peneliti jarang sekali menemukan bayi simpanse di alam liar.