Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semakin Canggih, Tumor Otak Kini Bisa Ditangani Lewat Alis

Kompas.com - 13/10/2017, 21:06 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com -- Hingga beberapa tahun yang lalu, operasi tumor otak di Indonesia masih menggunakan metode konvensional dengan membuka tempurung kepala. Dengan metode yang berdarah-darah tersebut, tidak heran bila banyak pasien tumor otak yang merasa takut untuk menjalani operasi.

Namun, kini operasi tumor otak bisa dilakukan dengan lubang kecil pada alis mata. Selain tidak menakutkan, teknik ini juga lebih aman bagi pasien dan tidak meninggalkan bekas luka operasi yang panjang.

Dijelaskan oleh dr Agus C Anab, SpBS yang mempionirkan teknik tersebut di Indonesia dalam Media Briefing oleh Comprehensive Brain and Spine Center (CBSC) Indonesia yang diadakan di Jakarta, Jumat (13/10/2017), teknik keyhole surgery supra orbital approach hanya membuat lubang kurang dari 1,5 sentimer pada alis.

(Baca juga: Mengapa Kanker Bisa Kambuh Kembali Setelah Kemoterapi?)

Dokter yang kerap disapa Aca tersebut juga berkata bahwa teknik yang ditemukan oleh Alex Pernezky pada tahun 1999 ini dapat digunakan untuk mengangkat semua jenis tumor bagian depan, dasar tengkorak, dan parasela.

Lalu, tergantung dari letak tumornya, teknik keyhole surgery juga bisa dilakukan melalui belakang kepala, atas kepala, atau hidung.

Kiri-kanan: DR Lilih Dwi Priyanto, M MT, Ny Amelia Genial, Ny Lina Hariati, Bp Fendi, dr Agus C Anab SpBSShierine Wibawa Kiri-kanan: DR Lilih Dwi Priyanto, M MT, Ny Amelia Genial, Ny Lina Hariati, Bp Fendi, dr Agus C Anab SpBS

Dalam melaksanakan operasi, dokter menggunakan bantuan pengelihatan berupa mikroskop dan endoskop untuk melihat sampai titik objek terdalam. Dokter kemudian akan mengambil gumpalan tumor sedikit demi sedikit tanpa menyentuh bagian yang lain.

Nah, bila tumor berada di balik otak, maka dokter akan terlebih dahulu mengempiskan otak dengan mengeluarkan cairannya. Otak kemudian disibak melalui gerakan halus dan dokter bisa mulai mengambil gumpalan tumor.

Dikarenakan prosesnya yang membutuhkan ketelitian dan kehati-hatian tersebut, operasi keyhole ini  bisa memakan waktu rata-rata lima hingga enam jam.

(Baca juga: Jangan Percaya Mitos, Biopsi Tidak Membuat Tumor Jadi Ganas)

Akan tetapi, dalam kasus tumor ganas yang lebih lunak seperti jeli, Aca berkata bahwa operasi bisa dilakukan dalam waktu satu atau dua jam. “Secara teknik lebih mudah (dari tumor ganas), yang membedakan adalah perawatan seusai operasinya, seperti radiasi dan kemoterapi,” ucapnya.

Dengan ukuran luka yang kecil, teknik ini tentu memiliki banyak keunggulan bila dibandingkan dengan teknik konvensional.

Beberapa di antaranya adalah proses penyembuhan yang sangat cepat, risiko infeksi yang lebih kecil, pendarahan minimal, dan lebih bagus secara kosmetik karena bisa disamarkan dengan alis.

“Dan yang paling penting, penekanan pada otak yang sehat lebih minimal,” ujarnya.

Hal ini dirasakan sendiri oleh pasien-pasien Aca yang turut hadir di acara. Baik Ny Amelia Genial (50 tahun) dan Ny Lina Hariati (56 tahun) bisa bangun dan berjalan dalam waktu sehari. Setelah tiga hari, pasien bahkan sudah diperbolehkan untuk pulang.

“Kontrolnya juga cuma satu minggu setelah operasi, lalu satu bulan kemudian. Jadi kontrolnya enggak terlalu banyak,” imbuh Fendi, suami Lina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau