KOMPAS.com -- Teknologi laser yang semakin berkembang semakin mempermudah penanganan berbagai permasalahan mata. Salah satunya adalah fotokoagulasi laser.
Diperkenalkan oleh dr Rita Polana, SpM, dalam acara diskusi kesehatan mata yang digelar oleh RS Pondok Indah Group di Jakarta, Jumat (6/10/2017), fotokoagulasi laser adalah sebuah teknik terapi menggunakan energi cahaya untuk menggumpalkan atau mengkoagulasi jaringan.
Tindakan ini dilakukan untuk mencegah kebocoran cairan dari pembuluh darah retina, mencegah pembentukan pembuluh darah abnormal pada retina, dan mencegah terjadinya pelepasan (ablasi) lapisan retina.
(Baca juga: Hati-hati, Konsumsi Suplemen Bisa Berujung pada Katarak)
Contoh orang-orang yang berisiko akan kondisi ini termasuk penderita diabetes, penderita hipertensi, dan orang-orang dengan kelainan minus tinggi.
Rita berkata bahwa lapisan retina pada orang-orang dengan minus enam ke atas mengalami penipisan. Walaupun juga dapat terjadi pada pria, ibu hamil dengan minus tinggi paling berisiko mengalami pelepasan lapisan retina karena mengejan pada saat melahirkan.
Untungnya, fotokoagulasi laser dapat dilakukan kapan saja dan tidak menganggu janin.
Dalam tindakan ini, dokter spesialis mata melakukan foto fundus terlebih dahulu untuk mengetahui letak pendarahan. Setelah itu, dokter akan melakukan dilatasi mata dan anestesi sebelum melakukan aplikasi laser menggunakan alat bantu yang mencegah pasien berkedip.
(Baca juga: Kenapa Penglihatan Bisa Buram Kembali setelah Operasi Katarak?)
“Posisi dokter dan pasien juga harus sejajar dan nyaman karena laser ini berlangsung antara 10 menit sampai setengah jam,” ujar Rita.
Menggunakan laser sambil dipandu oleh hasil foto fundus, dokter kemudian akan menutup pembuluh darah abnormal.
Fotokoagulasi laser biasanya hanya perlu dilakukan sekali seumur hidup pada area lapisan retina yang mengalami penipisan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.