Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Semakin Banyak Pemakai Narkoba yang Alami Gangguan Jiwa

Kompas.com - 29/09/2017, 16:04 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Editor

"Karena kita bisa melihat meskipun pemakaian telah berkurang, namun bahayanya masih meningkat," tambah Prof Lee.

Tak berdaya memutus siklus

Seorang warga bernama Jack Nangle mulai minum minuman keras saat berusia 14 tahun. Pada usia 18 tahun dia sudah kecanduan obat resep dan methamphetamine.

Namun ada permasalahan mendasar lainnya.

"Saya tidak pernah didiagnosis namun saya pasti mengalami psikosis," katanya.

"Saya biasanya jalan dan bicara dengan diri sendiri. Saya biasa berpikir bahwa orang... semuanya tidak nyata," ujar Nangle.

Sekarang di usianya yang ke-26 dan sedang memulihkan diri dari narkoba, dia ingat pernah merasa tidak berdaya dan tidak dapat memutus siklus pemakaian narkoba, depresi dan kegelisahannya.

"Merasa putus asa, tersesat, bingung dan kesepian," katanya.

"Kemudian seluruh perasaan itu berkontribusi pada rasa bersalah dan rasa malu yang terus Anda rasakan dan emosi tersebut terus berlanjut," tuturnya.

"Lalu Anda pun kembali mencari narkoba atau apa pun jenis pelepasan dari rasa sakit itu. Begitulah siklus kecanduan tersebut," jelas Nangle.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau