Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang yang Serangan Jantung Perlu Diberi Aspirin, Hoax atau Bukan?

Kompas.com - 28/09/2017, 21:04 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com -- Salah satu kata kunci dalam menolong penderita serangan jantung adalah golden period (periode emas). Selama golden period ini, penolong harus melakukan langkah-langkah yang tepat untuk memaksimalkan keselamatan penderita.

Ditemui di acara peluncuran Azurion oleh Royal Phillips di Jakarta, Kamis (28/9/2017), Dr dr Antonia Anna Lukito, SpJP(K), FIHA FSCAI, FAPSIC dari Perhimpunan Intervensi Kardiologi Indonesia (PIKI) dan Pokja Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) menjelaskan cara-cara memberikan pertolongan pertama terhadap penderita serangan jantung.

(Baca juga: Apa Sih yang Sebenarnya Terjadi Saat Anda Mengalami Serangan Jantung?)

Hal pertama yang harus dilakukan adalah menidurkan dan menenangkan pasien. “Kalau pasien panik dan gelisah, maka kebutuhan oksigennya semakin tinggi dan serangan jantung semakin meluas,” ujar Antonia.

Kedua, berikan aspirin untuk dikunyah. Antonia mengatakan, ini adalah salah satu berita kesehatan viral yang tidak hoax. Kalau ada orang serangan jantung dikasih aspirin kunyah, itu benar.

"Itulah mengapa aspirin harus selalu ada di rumah," imbuhnya.

(Baca juga: Bisa Dilakukan dalam 45 Menit, Inilah Proses Pemasangan "Stent")

Seperti yang dipublikasikan oleh Kompas.com sebelumnya, serangan jantung adalah akibat plak yang pecah. Ketika tubuh bereaksi dan melakukan pembekuan darah, saluran pembuluh darah menjadi tersumbat dan terjadi serangan jantung.

"Aspirin itu merupakan pengencer darah, makanya kita mau mengencerkan pembekuannya dulu, bukan menghancurkan plaknya. Plak urusan kedua,” kata Antonia.

Setelah itu, Anda dapat membawa pasien ke rumah sakit terdekat yang memiliki unit gawat darurat untuk diberi penanganan lanjutan seperti pemasangan stent.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com