Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/09/2017, 21:13 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

KOMPAS.com –- Mesir kembali mengungkap penemuan benda bersejarah melalui serangkaian penggalian selama lima bulan.

Kali ini, tim arkeolog Mesir menemukan makam ahli emas kerajaan Mesir kuno di Draa Abul-Naga, sebuah nekropolis untuk para bangsawan dan penguasa di dekat Lembah Para Raja, di tepi kiri Sungai Nil.

Adalah Amenemhat yang hidup di Mesir sekitar 3.500 tahun yang lalu. Dia menjadi “abdi dalem” kerajaan Mesir kuno sebagai pandai emas yang pernah tinggal di Provinsi Luxor pada abad ke-18 (sekitar tahun 1567 SM sampai 1320 SM). Karyanya digunakan untuk dewa matahari Amon-Re, dewa paling kuat pada masa tersebut.

(Baca juga: Mesir Temukan Makam Kuno Berusia 2.000 Tahun dari Zaman Romawi)

Mostafa Waziri, ketua tim arkeolog, mengatakan, ruang utama pemakaman tersebut berisi patung Amenemhat dan istrinya yang duduk di atas kursi. Istrinya mengunakan gaun panjang dan wig.

Patung yang lebih kecil di antara pasangan itu menggambarkan salah satu putra mereka.

Kamar pemakaman berisi tembikar, topeng pemakaman kayu dan patung-patung ushabti - patung biru, hitam, dan biru berukuran kecil yang ditempatkan orang Mesir kuno di dalam makam untuk melayani kehidupan di alam baka.

Sarkofagus kayu yang ditemukan di makam AmenemhatKhaled Desouki/Agence France-Presse Sarkofagus kayu yang ditemukan di makam Amenemhat

Selain itu, terdapat juga terowongan pemakaman yang berisi tiga mumi dengan tengkorak kepala yang tak terlindungi dan sarkofagus.

"Kami tidak yakin apakah mumi ini milik Amenemhat dan keluarganya," kata Waziri dalam sebuah wawancara yang dikutip dari New York Times pada Minggu (10/9/2017).

"Orang lain telah dengan jelas menggunakan kembali makam ini dan mencongkelnya pada zaman purba. Mungkin itulah sebabnya kepala mereka tersingkap," ujarnya lagi.

(Baca juga: Arkeolog Temukan 3 Makam Kuno Berusia 2.000 Tahun di Mesir)

Penemuan ini membuat Waziri dan timnya merasa senang. Sebab, tak lama lagi akan ditemukan lebih banyak makam di daerah tesebut.

Poros pemakaman lain juga ditemukan di luar makam Amenemhat, isinya berupa tiga mumi dari periode yang berbeda.

Penggalian makam Amenemhat menjadi penemuan terbaru dari serangkaian penggalian.

Credit Nariman El-Mofty/Associated Press Topeng pemakaman

Pada bulan Maret 2017 lalu, para arkeolog Mesir menemukan patung Firaun raksasa serta 17 mumi di Minya pada bulan Mei 2017. Sementara itu, pada April 2017, para arkeolog berhasil menemukan sebuah makam milik seorang bangsawan dan hakim bernama Userhat dari dinasti ke-18 di Luxor.

Makam itu dibuka kembali pada dinasti ke-21, sekitar 300 tahun setelah dibangun, dan para peneliti menemukan lebih dari 1.000 patung pemakaman, beberapa sarkofagus, dan mumi kayu.

Tak hanya itu, para arkeolog Swedia juga menemukan 12 kuburan berusia 3.500 tahun di bagian selatan kota Aswan.

Dengan penemuan-penemuan, pemerintah Mesir mengharapkan adanya lonjakan kunjungan wisatawan.

Sebelumnya, industri wisata sempat meredup akibat perselisihan politik dan serangan teroris setelah pemberontakan pada tahun 2011. "Penemuan ini penting untuk pemasaran. Inilah yang dibutuhkan Mesir," kata Menteri Kepurbakalaan Mesir, Khaled el-Enany.

Mengikuti penemuan-penemuan ini, pendapatan wisata Mesir melonjak 170 persen hingga bulan Juni pada tahun ini. Peningkatan juga terus terjadi meski ada larangan kedatangan pesawat dari Rusia setelah pesawat Rusia jatuh di Semenanjung Sinai pada tahun 2015 dan menewaskan 224 orang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Mengapa Lidah Jerapah Berwarna Biru?

Mengapa Lidah Jerapah Berwarna Biru?

Oh Begitu
Fakta-fakta Stasiun Luar Angkasa Internasional, 'Rumah' Para Astronaut

Fakta-fakta Stasiun Luar Angkasa Internasional, "Rumah" Para Astronaut

Oh Begitu
10 Makanan Tinggi Vitamin A yang Baik untuk Mata

10 Makanan Tinggi Vitamin A yang Baik untuk Mata

Oh Begitu
Mengapa Buah dan Sayur Berwarna Ungu Sangat Sehat?

Mengapa Buah dan Sayur Berwarna Ungu Sangat Sehat?

Oh Begitu
Berapa Lama Bintang Hidup?

Berapa Lama Bintang Hidup?

Oh Begitu
Manfaat Bit untuk Kesehatan yang Sayang Dilewatkan

Manfaat Bit untuk Kesehatan yang Sayang Dilewatkan

Kita
Virus Baru Ditemukan di Tempat Terdalam di Dunia

Virus Baru Ditemukan di Tempat Terdalam di Dunia

Oh Begitu
Bagaimana Cara Membuat Margarin Bebas Lemak Trans?

Bagaimana Cara Membuat Margarin Bebas Lemak Trans?

Oh Begitu
Bagaimana Warna-warni Muncul di Sayap Kupu-Kupu?

Bagaimana Warna-warni Muncul di Sayap Kupu-Kupu?

Oh Begitu
Usia Berapa Seseorang Merasa Paling Bahagia ?

Usia Berapa Seseorang Merasa Paling Bahagia ?

Kita
Apa Manfaat Pandan untuk Kesehatan?

Apa Manfaat Pandan untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Berapa Usia Bintang Tertua di Alam Semesta?

Berapa Usia Bintang Tertua di Alam Semesta?

Oh Begitu
7 Tips Meningkatkan Kekebalan Tubuh Agar Tidak Mudah Sakit

7 Tips Meningkatkan Kekebalan Tubuh Agar Tidak Mudah Sakit

Oh Begitu
Apa Perbedaan Sinar UVA, UVB, dan UVC?

Apa Perbedaan Sinar UVA, UVB, dan UVC?

Oh Begitu
Apa Penyebab Sakit Leher di Pagi Hari?

Apa Penyebab Sakit Leher di Pagi Hari?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com