Saat orang ateis berpikir bahwa orang Kristen tak mengetahui identitas mereka, bias kelompok muncul. Orang ateis memberi lebih banyak uang kepada sesamanya daripada memberi ke orang Kristen.
Hal ini menunjukkan bahwa ateis tidak sepenuhnya bersikap altruisme.
"Hasil kami menunjukkan bahwa ateis secara unik memperhatikan anggota kelompok luar karena menganggapnya tidak bermoral, karena kurangnya religiusitas, dan bahwa masalah ini setidaknya sebagian bertanggung jawab atas perilaku ateis terhadap mitra Kristen mereka dalam permainan ekonomi," para peneliti menulis di pembelajaran.
Saling memengaruhi diantara kedua kelompok ini diminati oleh para peneliti.
Hasil penelitian Ain Simpson, Kimberly Rios, dan Collen M. Cowgill pada Journal Experimental Social Psychology menunjukkan bahwa kedua kelompok tidak saling memahami. Orang ateis berbicara dengan nada negatif tentang orang Kristen, dan begitu juga sebaliknya.
"Menurut saya, riset ini memberitahukan bahwa ateis sangat sadar stereotip negatif tentang dirinya sehingga ada perbedaan perilaku dengan mereka yang Kristen, bahkan dalam interaksi kecil," kata Cowgill seperti dikutip Science Alert, Jumat (8/9/2017).
Dari kedua penelitian di atas, menunjukkan betapa stereotip mempengaruhi cara pandang dan perilaku seseorang kepada kelompok lain. Maka, jika dialog terus dibangun diantara kelompok yang berbeda, bukan hal mustahil bahwa manusia bisa hidup tanpa prasangka.
Baca Juga: Bukan Cuma Anda, Orang Ateis Juga Menganggap Sesamanya Tak Bermoral
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.