KOMPAS.com -- Pekan lalu, sebuah asteroid melintas dalam jarak 7 juta kilometer dari bumi, atau sekitar 18 kali jarak bumi dan bulan. Asteroid yang diberi nama Florence ini juga sekaligus menjadi asteroid terbesar dan terdekat dalam sejarah pengamatan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA).
Batuan luar angkasa seukuran 4,4 kilometer ini berhasil dideteksi berkat adanya program Near Earth Observations yang didirikan pada 1998 oleh NASA. Meski tidak menjadi ancaman, tetapi keberadaannya yang cukup dekat dengan Bumi menjadi peluang bagi para astronom untuk mempelajarinya.
(Baca juga: Siap-siap, Asteroid Raksasa Akan Mendekat ke Bumi pada Awal September)
"Banyak asteroid yang diketahui telah lewat lebih dekat ke bumi daripada Florence, tetapi semua itu diperkirakan ukurannya lebih kecil," kata Paul Chodas, Manajer Pusat Studi Objek Dekat Bumi, dikutip dari Science Alert, Kamis (7/9/2017).
"Florence adalah asteroid terbesar yang melewati planet kita sejak NASA meluncurkan program untuk mendeteksi dan melacak asteroid di sekitar Bumi," katanya lagi.
Kabar terbaru menyebutkan jika asteroid Florence memiliki dua bulan kecil. Gambar radar yang diperoleh oleh NASA saat berada dalam posisi paling dekat dengan Bumi pada tanggal 31 Agutus dan 1 September berhasil menangkap citra tersebut. Bulan hanya berukuran antara 100-300 meter dan masing-masing mengorbit sekitar 8 jam dan 22 jam.
Tentunya ini merupakan hal yang menarik karena tidak biasanya asteroid memiliki bulan. Dari 16.400 asteroid yang terdeteksi yang ada disekitar Bumi, setidaknya hanya 60 yang memiliki satu bulan saja.
(Baca juga: Tanpa Anda Sadari, Asteroid Seukuran Pesawat Nyaris Menabrak Bumi)
Sementara itu, Florence termasuk dalam kategori "triple asteroid" yang memiliki dua bulan. Asteroid Florence juga menjadi asteroid ketiga yang punya dua bulan, menyusul asteroid 1994 CC yang ditemukan pada 2009 dan Asteroid 2001 SN263 yang dtemukan pada 2008.
Namun, tidak ada yang melintas sedekat Florence, sehingga ini merupakan kesempatan yang langka untuk mengamati benda luar angkasa itu secara lebih dekat sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan kembali mengelilingi matahari.
Selain mengungkapkan citra bulan, gambar radar NASA hanya sedikit menambahkan informasi mengenai Florence itu sendiri, yaitu bentuknya yang kira-kira bulat dengan pegunungan di sepanjang garis khatulistiwa dan setidaknya satu kawah besar.
Setelah melanjutkan perjalanannya, Florence tidak akan melintas sedekat ini dengan Bumi hingga tahun 2500.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.