"Kalau Danay Nyandeng belum tahu kedalamannya. Diukur pakai meteran 50 meter, masih tenggelam," imbuhnya.
Tantangan warga sekarang adalah belum dikenalnya Merabu. Wisatawan mancanegara memang sudah datang. Dalam setahun, ada beberapa ratus. Namun, jumlah itu masih perlu ditingkatkan.
Untuk mencapai Merabu bukan perkara mudah. Jalan darat hanya mampu mencapai desa sebelah. Selebihnya perjalanan ditempuh dengan meyeberangi sungai.
Jangan harapkan hotel di Merabu. Wisatawan akan menginap di rumah warga. Sayang belum ada pemandu wisata yang paham bahasa asing. Selama ini, Frankly yang menemani.
“Saya ajak pemuda di sana untuk belajar bahasa asing. Kami ada Wifi, mereka bisa belajar dari internet. SDM agak susah karena anak muda yang ada sampai Sekolah Dasar. Sisanya lagi sekolah. Program yang kami dapat dari funding untuk tingkatkan ekonomi masyarak semua. Kami arahkan ke badan usaha milik desa,” kata Frankly.
Warga Merabu perlu dukungan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.