Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/08/2017, 20:39 WIB
|
EditorYunanto Wiji Utomo

KOMPAS.com - Sehari sebelum temannya yang masih berumur 22 tahun meninggal, Sastri menemui keanehan padanya. Teman dekat yang menderita jantung, sempat dioperasi dan mengalami komplikasi asam lambung itu tiba-tiba segar.

"Sehari sebelumnya terlihat bugar. Jalan-jalan ke luar kamar rumah sakit. Tapi besoknya meninggal," ungkapnya pada Senin (21/8/2017).

Banyak orang yang mungkin melihat keanehan serupa pada orang yang hendak menemui ajal. Sara Manning Peskin, seorang ahli neurologi dari University of Pennsylvania, menuturkan pengalaman seorang perawat rumah sakit.

Seorang perempuan yang telah lama sakit tiba-tiba menanyakan pada sang perawat, "apakah saya akan mati?". Sang perawat menjawab, "Saya pikir begitu. Saya di sini untukmu."

Sang perawat menanyakan pada perempuan tersebut apakah dia membutuhkan sesuatu. Perempuan itu menjawab tidak, hanya mengatakan bahwa dia lelah. Tak sampai 6 jam setelah pernyataan lelah itu, perempuan itu meninggal dengan tenang.

Menurut sains, gejala kematian memang tak selalu tampak seperti death rattle, terminal agitation, ataupun sesak nafas. Gejala bisa jadi tampak halus dan kerap diartikan sebagai kesembuhan.

Baca Juga: Gejala-gejala Ajal Sudah Dekat Menurut Sains

Fenomena kembali segar menjelang kematian itu diabadikan sejak masa Hippocrates dan Ibnu Sina. Mereka mengungkapkan, penderita penyakit mental memperoleh kesadaran kembali ketika ajal sudah dekat tanpa diketahui sebabnya.

Michael Nahm dalam publikasinya di Journal of Near death Experience pada tahun 2009 memperkenalkan istilah "terminal lucidity" untuk menggambarkan fenomena tersebut.

Dalam publikasi itu, dia menggali 80 referensi hasil penelitian fenomena terminal lucidity pada pasien yang menderita penyakit mental. Lewat publikasi yang berasal dari 50 penulis itu, dia berhasil mengungkap 49 kasus terminal lucidity.

Sejak publikasi itu, Nahm sudah merilis makalah laporan kasus terminal lucidity. Salah satunya yang terjadi pada Anna Katharina Ehmer, dipublikasikan di jurnal Death and Dying pada 1 Februari 2014.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+