KOMPAS.com -- Para ilmuwan berhasil mengembangkan kapsul susu bebas kemasan yang langsung dapat dicemplungkan ke dalam minuman panas. Kapsul susu ini lebih praktis ketimbang susu kemasan karton kecil yang biasa kita gunakan. Di sisi lain, karena tak menggunakan kemasan, adanya kapsul ini juga dapat mengurangi sampah kemasan.
Kapsul ini ibarat gula batu, namun berupa susu. Tim ilmuwan mengatakan bahwa mereka meniru cara kerja gula batu, dengan membuat lapisan kristal yang menjaga kandungan susu hingga kapsul itu siap dicelupkan ke dalam minuman.
Para periset mengemas susu cair di dalam dua zat gula yang mengristal: sukrosa untuk tingkat kemanisan tinggi, dan erythritol untuk tingkat kemanisan sedang. Sayangnya, untuk saat ini, belum ada kapsul yang hanya berisi susu tanpa gula tambahan. Tetapi para ilmuwan dalam tim ini tengah mengerjakannya.
(Baca juga: Timbunan Plastik 1,4 Kali Indonesia Ditemukan di Lautan Pasifik)
Untuk membuat kapsul ini, para ilmuwan mencampurkan susu dan zat pemanis pilihan, kemudian memasukkannya ke dalam cetakan. Saat larutan mendingin, gula tambahan akan bergerak ke tepi cetakan, membentuk kristal yang kemudian menjadi kantong penyimpanan susu hingga kapsul siap digunakan. Kapsul tersebut dapat bertahan di suhu ruangan hingga tiga minggu.
Saat kapsul dicemplungkan ke dalam minuman panas, lapisan terluarnya akan larut, sehingga susu dan gula tambahan akan langsung tercampur dalam minuman, tanpa ada sampah karton yang tertinggal.
ika kita menimbang berapa banyak sampah bekas kemasan susu yang digunakan di hotel-hotel dan tempat-tempat lain, kapsul baru yang diproduksi oleh para ilmuwan dari dari Martin Luther University of Halle-Wittenberg di Jerman ini tampaknya jadi kemajuan yang signifikan.
"Kapsul ini bisa menggantikan krimer kemasan kecil yang sangat tidak praktis yang biasa digunakan dalam jumlah besar di berbagai konferensi atau di pesawat," kata salah satu anggota tim, Joachim Ulrich.
Belum jelas kapan kapsul susu ini dapat diproduksi untuk dikomersilkan, karena harus melalui serangkaian uji kesehatan dan keselamatan. Namun, dengan sekitar 8 juta ton sampah plastik yang dibuang ke laut setiap tahunnya, semua upaya yang bisa kita lakukan untuk mengurangi sampah, tentunya menjadi kabar baik bagi lingkungan.
Artikel ini sudah pernah tayang di National Geographic Indonesia sebelumnya dengan judul: Ilmuwan Jerman Sukses Membuat Kapsul Susu Tanpa Kemasan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.