Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Praktik Kanibalisme Purba Terbongkar, Ternyata Tujuannya adalah...

Kompas.com - 12/08/2017, 19:00 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

KOMPAS.comKanibalisme pada manusia purba tidak semata berfungsi untuk memenuhi nutrisi.

Penelitian terbaru yang diterbitkan di jurnal PLOS ONE pada Rabu (9/8/2017) menyebutkan bahwa kanibalisme pada zaman Paleolitikum terkait dengan ritual tertentu.

Bukti ritual tersebut ditemukan di gua Gough di Somerset, bagian barat daya Inggris pada tahun 2015.

Saat itu, peneliti menemukan tulang manusia berumur 15.000 tahun. Tulang memiliki luka sayatan dan gigitan yang diduga dibuat saat tulang sudah tak berdaging.

Lewat pencitraan, Silvia Bello, ahli antropologi dan paleoniologi di Natural History Museum, Inggris, mencoba menggambarkan proses kanibalisme.

Menurutnya, manusia masa lalu memakan daging sesamanya. Mereka juga mengekstrak sumsum tulang sekaligus membuat sayatan pada tulang.

Baca Juga: Misteri Kanibalisme, Bagaimana Bisa Manusia Makan Manusia?

Yang menarik, proses membuat sayatan dilakukan di tengah aktivitas menguliti dan menyayat daging.

"Mereka berhenti sejenak. Ukiran itu tampaknya merupakan bagian dari ritual yang mereka lakukan,” kata Bello. Setelah daging dikonsumsi, tulang belulang dibuang.

Individu yang jadi "korban" kanibalisme diduga justru orang yang terhormat. Sayatan pada tulang dilakukan untuk menyimpan kenangan.

"Bisa saja merupakan langkah mentransfer pengetahuan tentang almarhum," kata Bello seperti diberitakan Newsweek, Rabu.

Bello belum tahu pasti tujuan besar ritual yang dilakukan manusia masa itu. Tapi, ia meyakini ritual benar-benar ada, terbukti dengan adanya tengkorak yang diubah jadi alat minum.

Kini, sudah enam tengkorak diidentifikasi. Namun, hanya tiga yang berhasil direstorasi. Butuh lebih banyak bukti untuk mengonfirmasi tujuan ritual.

Bello berharap analisis DNA dapat menentukan keterkaitan diantara enam tengkorak kepala, termasuk hubungan dengan tulang yang punya sayatan.

Baca Juga: Tulang Belulang Ini Buktikan Adanya Kanibalisme pada Manusia Purba

Ke depan, Bello berencana membandingkan tulang berukir dengan temuan ritual kanibalistik lain di eropa pada era Paleolitikum

"Kami ingin tahu lebih banyak tentang apa kelompok ini," kata Bello. "Apakah mereka makan seseorang dari luar atau seseorang dari dalam kelompok? Apakah itu individu yang sama yang kita lihat mendapatkan perawatan khusus ini?"

James Cole, arkeolog dari Universitas Brighton, Inggris, yang mempelajari kanibalisme manusia awal dan penelitiannya tentang gizi rendah manusia purba, mengatakan bahwa perbandingan ke situs lain menjadi penting untuk mengetahui kejadian sesungguhnya.

"Studi baru ini menunjukkan bahwa tindakan konsumsi itu sendiri mungkin bersifat ritual. Itu adalah sesuatu yang belum pernah ditunjukkan dengan jelas sebelumnya untuk kaum Paleolitik, " katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau