Peneliti mengaplikasikan perekat pada jantung babi betina dan menemukan pelekatan pada permukaan yang berdarah sekitar delapan kali lebih kuat dari lem bedah yang tersedia secara komersial.
Lem juga diuji pada tikus hidup.
Peneliti melakukan simulasi operasi darurat dengan mengiris jaringan hati tikus dan kemudian menambal luka itu dengan lem atau produk pembeku darah standar bernama Surgiflo.
Mereka menemukan, perekat baru ini sama baiknya dalam menghentikan aliran darah. Tikus yang diobati dengan lem dari lendir siput tidak mengalami pendarahan tambahan hingga dua minggu setelah operasi. Tikus yang diobati dengan lem tersebut juga tidak mengalami efek samping.
Namun, apakah lem baru itu akhirnya akan digunakan di ruang operasi tergantung pada pengujian klinis lebih lanjut lagi.
Tapi setidaknya perekat ini memberi solusi dalam dunia medis untuk merekatkan luka dengan waktu yang lebih singat.
"Kami sedang bekerjasama dengan perusahaan yang akan mendorong materi kami ke aplikasi klinis," tambah Li.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.