KOMPAS.com - Bagi laki-laki, terutama yang tidak sunat, inilah saatnya untuk menaruh perhatian pada kebersihan alat kelamin.
Sebuah penelitian yang dipresentasikan di International AIDS Conference minggu lalu mengungkap, bakteri pada kulup penis bisa meningkatkan risiko infeksi HIV.
Tim peneliti dari George Washington University, John Hopkins University, Northern Arizona University, dan University of Toronto mengambil sample pada 186 pria heteroseksual yang tak sunat.
Pria yang diambil sampelnya berasal dari Uganda. Rentang usianya 15 - 49 tahun. Semuanya berstatus HIV negatif pada awal studi.
Setelah pengambilan sampel, peneliti membiakkan bakteri yang didapatkan. Mereka fokus pada 10 strain bakteri anaerobik (jenis yang tak perlu oksigen untuk hidup).
Baca Juga: Sains di Balik Bayi yang Sembuh dari HIV
Dalam dua tahun jangka waktu penelitian, peneliti menemukan sejumlah pria yang diambil sampelnya ternyata terinfeksi HIV.
Setelah dibandingkan, ternyata pria yang terinfeksi HIV memiliki populasi bakteri lebih banyak pada kulup penisnya.
Bakteri yang dianggap meningkatkan risiko infeksi HIV adalah jenis Prevotella, Dialister, Mobiluncus, Murdochiella, dan Peptostreptococcus.
Menurut peneliti, setiap peningkatkan populasi bakteri sebesar 10 kali lipat, peningkatan risiko infeksi HIV berkisar antara 29 persen (Murdochiella) hingga 63 persen (Prevotella).
Cindy Liu dari George Washington University yang memimpin riset mengatakan, bakteri kulup penis meningkatkan risiko HIV karena menghasilkan senyawa cytokines.
"Cytokines berperan merekrut sel imum ke permukaan kulit dan sel imun itulah yang akhirnya diserang HIV," katanya seperti dikutip Scientific American, Jumat (28/7/2017).
Baca Juga: HIV Bukan Penyebab AIDS?
Lance Price, peneliti lain yang terlibat riset menyatakan, bakteri pada kulup penis itu lewat hubungan seksual bisa berpindah pada kelamin perempuan.
Menurutnya, hal itu itulah yang mengakibatkan bakteri serupa ditemukan pada perempuan yang mengalami vaginosis.
Jared Baeten dari University of Washington yang tak terlibat riset mengungkapkan, "Riset ini membantu menjelaskan mengapa pria yang tak disunat punya risiko lebih tinggi terinfeksi HIV."
Meski demikian, perlu penelitian lebih lanjut pada pria yang disunat sehingga hubungan sunat dan risiko HIV bisa lebih jelas.
Bagi pria yang tak sunat, tindakan mengurangi risiko sebenarnya bisa dilakukan dengan membersihkan penis secara teratur untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.