Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata, Ini Alasan Sebenarnya dari Rasa Jijik Anda terhadap Lubang

Kompas.com - 26/07/2017, 08:09 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

KOMPAS.com –- Lubang atau gelembung hanyalah bentuk yang tidak menimbulkan ancaman berarti. Namun, bagi banyak orang, kumpulan yang tidak beraturan dari bentuk tersebut menimbulkan reaksi yang berlebihan. Kondisi ini disebut dengan trypophobia yang berarti ketakutan terhadap lubang, walaupun lebih mirip rasa jijik.

Pada tahun 2013 lalu, para ilmuwan menyebut reaksi aneh saat melihat lubang terjadi karena asosiasi bentuk tersebut dengan hewan beracun, termasuk ular dan gurita kepala biru.

Namun, Tom Kupfer, seorang peneliti pascasarjana di bidang psikologi di University of Kent di Inggris, bersama rekannya An Trong Dinh Le, kandidat PhD dalam bidang psikologi di University of Essex, menemukan alasan yang berbeda.

Mereka melakukan sebuah eksperimen dengan 300 orang pengidap trypophobia dan 300 mahasiswa yang tak memiliki trypophobia.

(Baca juga: 15 Persen Manusia Jijik akan Foto Ini, Sains Menjelaskannya)

Para peserta kemudian dihadapkan pada 32 gambar: 8 foto berisi gambar lingkaran yang berhubungan dengan penyakit seperti ruam, bekas luak cacar, dan kumpulan kutu darah yang membesar; 8 foto berisi gambar lingkaran yang tak berhubungan dengan penyakit, seperti lubang bor di dinding dan biji bunga teratai; sisanya, tak terkait dengan lubang sama sekali.

Hipotesisnya, kedua kelompok akan menganggap gambar pertama tak menyenangkan dilihat, sementara pengidap trypophobia juga merasa tak nyaman saat melihat foto yang tak ada hubungannya dengan penyakit.

Ternyata, hipotesis para peneliti terbukti. "Kami menemukan bahwa hanya sebagian kecil dari mereka yang melaporkan rasa takut atau berhubungan dengan takut. Mayoritas melaporkan perasaan jijik atau yang berhubungan dengan jijik," kata Kupfer seperti dikutip dari Live Science

Dipublikasikan dalam jurnal Cognition and Emotion, para peneliti melaporkan bahwa saat pengidap trypophobia melihat gambar lubang atau gelembung, mereka mengatakan adanya perasaan jijik ekstrem yang tak dipahami hingga merasa terkontaminasi. Tak sedikit pula yang merasa gatal, seolah-olah ada yang berjalan-jalan pada kulit mereka.

Para peneliti menyimpulkan, persasaan jijik tersebut merupakan kecemasan ekstrem tentang parasit. Salah satu peserta, misalnya, mengatakan, saya merasa seperti lubang itu berada di lengan, kaki, dan seluruh tubuh. Jadi saya menggaruk kulit sampai berdarah.

Akan tetapi, trypophobia masih belum diakui sebagai gangguan mental di dunia psikiatri. Rencananya, Kupfer ingin melakukan analisis yang lebih komprehensif untuk mendapatkan informasi lebih jauh mengenai trypophobia.

"Memahami dan menggambarkannya - fiturnya dan mengapa hal itu ada - mungkin berguna bagi orang-orang yang memiliki kondisi ini dan orang-orang yang akan mengobatinya," kata Kupfer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau