Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/07/2017, 21:08 WIB
|
EditorShierine Wangsa Wibawa

KOMPAS.com -- Apa perasaan Anda saat melihat foto buah teratai di atas? Apakah foto tersebut membuat Anda merasa tidak nyaman dan merinding.  Jika ya, jangan khawatir. Anda bukan satu-satunya di dunia.

Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa sekitar 18 persen perempuan dan 11 persen laki-laki (atau sekitar 15 persen populasi dunia) merasa sangat-sangat tidak nyaman ketika melihat kumpulan lubang atau benjolan.

Dikenal secara umum dengan nama trypophobia, kondisi ini membuat seorang partisipan dari studi yang dipublikasikan pada tahun 2013 dalam jurnal Psychological Science merasa “ingin muntah, menangis, dan gemetar” ketika menghadapi lubang-lubang kecil yang asimetris.

Padahal, lubang-lubang atau benjolan yang asimetris dan terkumpul dapat ditemui di mana saja, mulai dari punggung kodok Suriname yang mengerikan hingga yang biasa saja seperti sarang madu dan busa sabun.

Oleh karena itu, trypophobia pun menjadi topik yang sangat menarik untuk dipelajari oleh komunitas psikologi dan semakin mereka mempelajarinya, semakin terkuak bahwa trypophobia yang berarti “ketakutan akan lubang” ternyata bukan rasa takut, melainkan rasa jijik.

Trypophobia lebih mirip dengan rasa jijik daripada takut, dan rasa jijik itu tampaknya merupakan reaksi berlebihan terhadap kontaminan yang potensial. Rasa jijik ini juga muncul dari kumpulan obyek yang tidak selalu lubang, meskipun namanya trypophobia,” kata Arnold Wilkins, seorang psikolog di University of Essex dan penulis studi trypophobia pada tahun 2013 kepada Tech Insider.

Menurut Wilkins dan koleganya, Geoff Cole, rasa jijik yang aneh ini kemungkinan besar berasal dari biologi manusia. Kita mulai merasa takut terhadap kumpulan obyek yang tidak beraturan karena ketika muncul secara alami di alam (seperti gurita bintik biru), formasi tersebut sering kali menandakan bahaya.

Untuk mempelajari hal ini, Wilkins dan Cole kemudian mengumpulkan 10 foto dari 10 hewan yang paling beracun di dunia, termasuk ubur-ubur kotak, ular taipan pedalaman, dan laba-laba Phoneutria.

Ternyata, beberapa di antara 10 spesies tersebut, seperti  ikan buntal, katak beracun, dan siput Conus marmoreus, memiliki motif yang dapat menyebabkan trypophobia.

Di dalam siaran pers pada tahun 2013, Cole mengatakan, kita merasa bahwa setiap orang memiliki tendensi trypophobia meskipun mereka tidak menyadarinya. Kita juga menemukan bahwa orang-orang tanpa kondisi tersebut tetap merasa kurang nyaman ketika melihat foto-foto yang menyebabkan trypophobia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+