Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/07/2017, 22:41 WIB

KOMPAS.com -- Hari ini, tepat 48 tahun lalu, 240.000 mil dari Bumi, Neil Armstrong—astronaut Amerika—mengucapkan kalimat ini kepada satu miliar orang lebih di Bumi: “That’s one small step for man, one giant leap for mankind.”

Sebuah langkah kecil bagi seorang manusia, sebuah lompatan besar bagi seluruh umat manusia. Ya, ia adalah manusia pertama yang menjejakkan kaki di bulan, dengan modul bulan Eagle—pesawat pendaratan Apollo di bulan.

Upaya Amerika untuk mengirim astronaut ke bulan dilatarbelakangi oleh seruan presiden Amerika Serikat ke-35, John F. Kennedy, dalam sebuah sesi gabungan khusus di Kongres, pada 25 Mei 1961.

Kennedy berkata, “Saya yakin negara ini harus berkomitmen untuk mencapai sebuah tujuan dalam mendaratkan seorang pria ke bulan, dan mengembalikannya ke Bumi dengan selamat”. Pada saat itu, Amerika Serikat masih membuntuti Uni Soviet dalam perkembangan antariksa.

(Baca juga: Jejak Misi Neil Armstrong ke Bulan Ditemukan di "Closet")

Akhirnya, usulan Kennedy segera dilaksanakan. Pada tahun 1966, National Aeronautics and Space Administration (NASA) melakukan misi Apollo pertama yang tak berawak. Misi ini bertujuan untuk menguji integritas struktural dari peluncuran kendaraan dan kombinasi pesawat luar angkasa yang diusulkan.

Namun, pada 27 Januari 1967, tragedi melanda Kennedy Space Center di Cape Canaveral, Florida. Kebakaran telah terjadi saat uji coba peluncuran Apollo dan roket Saturnus. Tiga astronaut tewas dalam kebakaran tersebut.

Peluncuran Apollo 7—misi Apollo berawak pertama—pun mengalami kemunduran. Akhirnya, pada bulan Desember di tahun yang sama, Apollo 9 menguji modul bulan untuk pertama kalinya saat berada di orbit Bumi. Mei selanjutnya, tiga astronaut Apollo 10 membawa Apollo lengkap pertama di sekitar bulan pada misi pendaratan Juli.

Pada tanggal 16 Juli 1969, pukul 9.32 pagi, dengan disaksikan seluruh umat manusia di dunia, Apollo 11 berangkat dari Kennedy Space Center. Neil Armstrong tidak sendirian. Ia mengomandani dua astronaut lain, Edwin Aldrin Jr. dan Michael Collins, menuju ke bulan selama 76 jam. Pada 19 Juli, mereka berhasil memasuki orbit bulan.

Keesokan harinya, pada pukul 1.46, modul Eagle—yang diawaki oleh Armstrong dan Aldrin—dipisahkan dari modul perintah, tempat Collins berada. Eagle pun mulai turun ke permukaan bulan pada pukul 4.18 petang. Pesawat itu mendarat di ujung barat daya Laut Tranquility. Armstrong segera menyampaikan pesan ke Mission Control di Houston Texas: “Eagle telah mendarat”.

Pukul 10.39, lima jam lebih awal dari jadwal semula, Armstrong membuka pintu modul. Saat menuruni tangga, sebuah kamera televisi yang terpasang pada pesawat merekam perkembangannya. Rekaman tersebut disiarkan ke Bumi, di mana ratusan juta orang menyaksikan dengan penuh harapan.

Pukul 10.56, Armstrong mengucapkan kutipannya yang terkenal, “That’s one small step for man, one giant leap for mankind.”. Kemudian, dia menjejakkan kaki kirinya di atas permukaan abu-abu yang berdebu. Melangkah dengan hati-hati, ia berhasil menjadi manusia pertama yang berjalan di bulan.

“Buzz” Aldrin menyusul Armstrong menapaki bulan pada pukul 11.11 malam. Bersama-sama mereka mengambil foto medan, menancapkan bendera Amerika Serikat, melakukan beberapa tes ilmiah sederhana, dan berbicara dengan presiden Richard M. Nixon melalui Houston.

Pada 21 Juli pukul 1.11 pagi, mereka kembali masuk ke modul dan “bermalam” di permukaan bulan. Eagle pun mulai kembali ke modul perintah pada pukul 1.54 siang. Di antara beberapa benda yang ditinggal di permukaan bulan, terdapat sebuah plakat yang berbunyi: “Di sini manusia dari planet Bumi yang pertama kali menginjakkan kaki di bulan—Juli 1969 A.D—Kami datang dalam kedamaian untuk seluruh umat manusia.”

Pukul 5.35, Armstrong dan Aldrin berhasil merapat dan bergabung kembali dengan Collins. Pada 22 Juli pukul 12.56, Apollo 11 kembali menuju Bumi, dan berhasil menyentuh Samudera Pasifik dua hari kemudian, pukul 12.51.

Akan ada lima misi pendaratan bulan yang lebih sukses dan satu yang tidak direncanakan, Apollo 13. Orang-orang yang terakhir melangkahkan kaki di bulan adalah astronaut Eugene Cernan dan Harrison Schmitt dari misi Apollo 17. Mereka meninggalkan permukaan bulan pada 14 Desember 1972.

Program Apollo adalah usaha yang mahal dan membutuhkan kerja keras. Program ini melibatkan kurang lebih 400.000 insinyur, teknisi, dan ilmuwan, serta menghabiskan biaya sebesar 24 miliar dolar (yang kini mendekati 100 miliar dolar).

Biaya tersebut dibenarkan oleh mandat Kennedy 1961, dalam rangka mengalahkan Soviet ke bulan. Setelah kesuksesan itu tercapai, misi yang sedang berjalan kehilangan kelangsungan hidup mereka.

Artikel ini sudah pernah tayang sebelumnya di National Geographic Indonesia dengan judul: Mengenang 48 Tahun Pendaratan Pertama Manusia di Bulan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau