Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4000 Tahun Terkubur Manik-manik, Pemimpin Kuno "Hidup" Kembali

Kompas.com - 06/07/2017, 16:22 WIB

Cara keluarga besar kuno ini dalam menimbun kekayaan tersebut selama 3.700 tahun nampaknya masih menjadi misteri. Kala itu, masyarakat yang tinggal di tepi Laut Salish masih mencari nafkah dengan memancing, berburu rusa, dan mencari makan dengan mengolah tanaman akar yang kaya karbohidrat. Mereka belum mampu mendapatkan budak atau tinggal di rumah panjang yang mampu menampung banyak keluarga besar—suatu kondisi yang dapat meningkatkan akumulasi kekayaan.

Clark menganggap bahwa keluarga pemimpin ini memiliki pengetahuan yang sangat berharga bagi keluarga  lain. Orang-orang memberikan banyak hadiah kepada garis keturunan keluarga pemimpin ini setiap kali ada perayaan atau pesta. “Keluarga ini sangat kaya karena mereka memiliki pengetahuan khusus tentang ritual atau spiritual,” kata Clark.

Andrew Martindale, seorang arkeolog di Universitas British Columbia yang bukan anggota tim, menganggap penemuan yang luar biasa itu menunjukkan bahwa "sejarah tidak sesederhana yang kita duga." Ia juga memuji cara tim peneliti dan para tetua Shíshálh dalam bekerja sama menciptakan rekonstruksi wajah baru dari keluarga besar kuno ini.

"Nampaknya, ini merupakan proyek yang sangat kolaboratif dan saling menghormati untuk menunjukkan siapa mereka sebenarnya," katanya. "Dan saya pikir itu sangat penting."

Artikel ini sudah pernah tayang sebelumnya di National Geographic Indonesia dengan judul: Terkubur Manik-manik selama 4000 Tahun, Keluarga Pemimpin Ini "Hidup" Kembali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com