Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/07/2017, 21:06 WIB
Monika Novena,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com -- Pernahkah Anda memperhatikan apa bentuk telur unggas? Mungkin sekilas Anda akan menjawab bulat, tapi jika diperhatikan, telur justru memiliki bentuk oval.

Coba saja lihat telur puyuh, bebek, atau ayam.

Baca juga: Telur Hewan Paling Besar di Dunia, Beratnya Lebih dari 1 Kg

Bentuk telur bikin bingung Aristoteles

Bentuk telur unggas yang memanjang oval dan tumpul meruncing pada ujungnya ini bahkan sempat membingungkan Filsuf Yunani Aristoteles.

Sayangnya pertanyaan itu tak sempat ia jawab hingga akhir hidupnya.

Ia hanya pernah mengungkapkan asumsinya jika anak burung berkelamin betina, maka ujung telur akan lebih tajam. Tetapi, Aristoteles tak pernah menyelesaikan pertanyaan mengapa telur berbentuk seperti itu.

Penjelasan tradisional juga pernah menyatakan bahwa bentuk telur yang panjang dan oval berfungsi agar telur tidak terguling terlalu jauh dari sarangnya atau memudahkan mencengkeram saat keluar dari kloaka burung.

Namun, tidak demikian menurut penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti gabungan dari tujuh universitas internasional, termasuk Princeton University, Nanyang Technology University, dan University of Haifa.

Pertanyaan sederhana yang cukup menggelitik bagi Aristoteles dan juga para ilmuwan ini akhirnya terjawab.

Baca juga: Perilaku Aneh Penguin, Tinggallkan dan Tolak Erami Telur Pertama

Membongkar misteri bentuk telur unggas

 

Dalam studi yang dipublikasikan melalui jurnal Science, tim peneliti internasional mengungkapkan alasan mengapa telur berbentuk oval dan meruncing setelah menganalisisa puluhan ribu gambar telur yang mewakilli beragam burung.

Mereka menggunakan database dari 49.175 foto telur yang mencakup 1400 spesies burung hidup dan yang sudah punah.

Untuk mempermudah, tim kemudian mengamati morfologi telur dan menyederhanakannya menjadi dua variabel. Pertama, berdasarkan asimetri atau perbedaan antara ujung runcing dan ujung tumpul telur. Kedua, berdasarkan bentuk oval telur.

Setelah itu peneliti membandingkan dua variabel tersebut dengan pohon keluarga unggas, perilaku induk ketika mengerami, makanan, dan kemampuan terbang.

Dengan cara ini, peneliti dapat menghubungkan beragam morfologi dengan karakteristik spesies lainnya dan menghasilkan sebuah peta telur.

Bentuk telur berhubungan dengan kemampuan terbang

Bentuk telur burung yang beragamLorenz Oken/Allgemeine Naturgeschichte für alle Stände Bentuk telur burung yang beragam

"Berbeda dengan hipotesis klasik, kami menemukan bahwa kemampuan terbang bisa mempengaruhi bentuk telur burung," kata Mary Caswell Stoddard, peneliti dari Universitas Princeton seperti dikutip dari Science Alert, Jumat (23/6/2017).

"Burung yang punya kemampuan terbang baik cenderung punya bentuk telur asimetris atau lebih elips," sambungnya.

Baca juga: Apa Penyebab Warna Kuning Telur Ayam Berbeda-beda?

Lebih lanjut, variasi bentuk telur ditentukan oleh perbedaan pada membrannya yang artinya hanya sedikit penyesuaian yang dibutuhkan seekor burung untuk mengembangkan seluruh morfologi telur.

"Gagasan soal kemampuan terbang burung dengan bentuk telur mereka memang menarik," kata Stoddard.

Penelitian ini pun turut membuka pertanyaan lainnya yang menantang para peneliti untuk melakukan riset lebih mendalam.

"Ke depannya, kami sangat antusias untuk mengekplorasi bagaimana telur berubah bentuk selama masa transisi dari dinosaurus ke burung," lanjutnya Stoddard.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com