Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/06/2017, 13:42 WIB
Dimas Wahyu

Penulis

KOMPAS.com - Mudik dan balik mudik dengan kendaraan pribadi dari atau ke Jakarta dan sekitarnya menuju atau kembali dari daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan seterusnya kini makin leluasa usai dibangunnya ruas-ruas tol baru.

Total ada sembilan ruas tol di luar tol seputar Jakarta dan Cipali, yakni Brebes Timur-Pemalang, Pemalang-Batang, Batang-Semarang, Semarang-Solo, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, Kertosono-Mojokerto, Mojokerto-Surabaya, dan Gempol-Pasuruan.

Baca: Merapah Trans Jawa

Namun, leluasa tidak berarti tidak ada bahaya yang mengintai. Jika masyarakat sebelumnya terbiasa merasakan kenyamanan di jalur tol yang lebih pendek seperti di Jakarta dan sekitarnya, kini jalur yang tersedia lebih panjang, jauh lebih nyaman, tetapi juga jauh menyita perhatian.

Perhatian tersebut tentu terpaut dengan kontrol fisik, apalagi jika kita adalah orang yang terbiasa memaksakan kaki untuk terus menekan pedal gas, padahal mata sudah memaksa untuk istirahat.

Menurut dokter spesialis kesehatan tidur Rumah Sakit Mitra Kemayoran, Andreas Prasadja, berkendara di luar jam biologis sangatlah berbahaya.

“Kalau biasanya pukul 06.00 pagi masih tidur, jelas itu bahaya karena dia akan mengantuk. Intinya, ketahui jam berapa dia biasa tidur,” ujarnya.

Baca: Kasus Kecelakaan Lamborghini dari “Kaca Mata” Dokter Ahli Tidur

Matematika microsleep

Mengantuk saat menyetir akrab dengan istilah microsleep. Ini adalah momen ketika kita cuma tanpa sengaja mengatup mata selama beberapa detik karena kelelahan.

Tanda-tanda awal microsleep sendiri sebenarnya bisa diketahui, baik oleh diri sendiri maupun oleh orang lain yang berada dalam satu mobil di perjalanan. Satu di antaranya adalah kepala yang terlihat tanpa sadar mulai mengangguk-angguk.

Gejala ini didapati dari sebuah penelitian yang melibatkan grup sukarelawan yang diminta untuk tidak tidur selama 22 jam. Para sukarelawan ini dipindai dengan mesin pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI).

Saat mulai mengantuk, microsleep muncul dengan tanda kepala mengangguk-angguk tadi, yang disebabkan pengurangan aktivitas pada talamus, bagian otak yang berperan pada kesadaran, tidur, kewaspadaan, dan interpretasi sensorik, seperti dijelaskan di huffingtonpost dalam "What’s Happening In Your Brain During ‘Microsleep" mengutip jurnal Neuroimage.

Dalam perjalanan dengan tol yang panjang seperti pada musim mudik saat ini, pikiran kosong rentan muncul. Mobil bisa tetap melaju tanpa halangan di depan, sementara pengendara bisa saja bosan dengan berbagai hiburan di dalam mobil, dan tak ada lagi teman perjalanan yang bisa diajak bicara karena mungkin juga sudah tidur.

Kondisi seperti di atas membuat aktivitas pada talamus menurun, apalagi ketika tubuh sudah kelelahan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Oh Begitu
Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Oh Begitu
Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Oh Begitu
8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

Oh Begitu
Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Oh Begitu
Mengapa Tidak Ada Narwhal di Penangkaran?

Mengapa Tidak Ada Narwhal di Penangkaran?

Oh Begitu
Bagaimana Wortel Bisa Berwarna Oranye?

Bagaimana Wortel Bisa Berwarna Oranye?

Oh Begitu
Apakah Aman Makan Sushi?

Apakah Aman Makan Sushi?

Kita
Fakta Menarik Kentut, Hasilkan 500 Mililiter Gas Per Hari (Bagian 1)

Fakta Menarik Kentut, Hasilkan 500 Mililiter Gas Per Hari (Bagian 1)

Kita
Apa yang Harus Dilakukan untuk Mengelola Sampah?

Apa yang Harus Dilakukan untuk Mengelola Sampah?

Kita
Sains Jelaskan Manfaat Jus Bawang Bombai untuk Rambut Rontok

Sains Jelaskan Manfaat Jus Bawang Bombai untuk Rambut Rontok

Oh Begitu
Apa Manfaat Air Cucian Beras untuk Kesehatan?

Apa Manfaat Air Cucian Beras untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Penyebab Cegukan dan Cara Mengatasinya

Penyebab Cegukan dan Cara Mengatasinya

Oh Begitu
Mengapa Ikan Bau Amis?

Mengapa Ikan Bau Amis?

Oh Begitu
Minyak Kelapa Baik Dikonsumsi Saat Diet, Ini Alasannya

Minyak Kelapa Baik Dikonsumsi Saat Diet, Ini Alasannya

Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com