KOMPAS.com - Penyu yang mati akibat menelan plastik dalam jumlah besar, telah mendorong penemuan untuk membantu membersihkan plastik dari lautan.
Melalui Pacific Collective, ahli zoologi di Coffs Harbour, New South Wales (NSW), Australia bernama Louise Hardman, membuat mesin bernama 'Shruder'. Mesin ini menghancurkan dan mengeluarkan plastik bekas yang bisa diubah menjadi produk seperti kawat filamen untuk komputer.
Konsep ini telah membuat Louise Hardman memenangi kompetisi ‘Coffs Coast StartUp Challenge 2017’ di kota itu.
"Mesin Shruder begitu ringan dan bisa dibawa ke lokasi berbeda, khususnya Kepulauan Pasifik dan tempat-tempat yang tidak memiliki pengelolaan sumber daya limbah," kata Hardman.
Upaya yang dilakukannya termasuk paket pendidikan yang mengajarkan masyarakat mengenai kimia plastik dan bagaimana mengolahnya.
Sampah plastik seperti limbah rumah tangga sekali pakai dan juga puing-puing laut bisa ditransformasikan menjadi barang praktis untuk keperluan lain.
Program enam langkah ini mengajarkan metode pengumpulan, bagaimana menyortir plastik, merobek-robeknya, merancang, mencetak ulang dan kemudian menjualnya.
Hardman mengatakan, pelatihan juga mencari tahu tempat produk seperti apa yang dibutuhkan oleh Kepulauan Pasifik dan kemudian membantu mereka merancang cetakan untuk robekan plastik.
Ia mengatakan, plastik bekas bisa ditransformasikan menjadi bahan bangunan atau lansekap, mangkuk dan anyaman.
Di Australia sendiri, minat utamanya adalah diolah menjadi filamen printer 3-D, cangkir kopi dan barang butik yang bisa digunakan kembali untuk resort (hotel).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.