"Kami membandingkan molekul ini dengan RNA yang dibuat oleh jantan normal dan betina normal," lanjut Dr Holleley.
Penulis laporan penetian lainnya Ira Deveson dari Garvan Institute of Medical Research mengatakan penelitian mereka menemukan perbedaan yang unik.
"Kami menemukan bahwa kelamin yang berganti betina menghasilkan pesan unik, dengan RNA mereka menyimpan sekumpulan urutan yang biasanya disambung dari pesan," katanya.
"Artinya gen tidak akan membuat protein normal," katanya seraya menambahkan, "Sedemikian rupa hal ini menjadi kunci saat terciptanya kelamin jantan."
Perubahan iklim
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Science Advances ini, akan memungkinkan para ilmuwan memahami spesies mana yang memiliki risiko kepunahan lebih besar akibat pemanasan global.
"Perubahan iklim adalah hal yang sangat penting bagi seekor reptil yang menentukan jenis kelamin dengan suhu," kata Dr Holleley.
"Itu berarti dia berisiko, jika terlalu panas, karena semua keturunannya lahir dengan jenis kelamin yang sama," ujarnya.
Tim peneliti mencoba memperluas penelitiannya mengenai dampak stres pada pemilihan jenis kelamin.
Artikel ini sudah pernah tayang sebelumnya di Australia Plus dengan judul: Ilmuwan Australia Berhasil Ungkap Pergantian Kelamin Reptil
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.