KOMPAS.com - Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory (LIGO) kembali mendeteksi kicauan jagat raya bukti keberadaan gelombang gravitasi.
Keberhasilan LIGO membuktikan sekali lagi kebenaran pandangan Albert Einstein yang terungkap dalam Teori Relativitas Umum pada 1916.
Meski disebut kicauan, gelombang gravitasi sama sekali bukan gelombang suara. Gelombang gravitasi sejatinya tak bisa didengar manusia dan memiliki karakteristik yang berbeda dengan gelombang suara.
Gelombang gravitasi yang ditemukan disebut kicauan karena ketika diolah sedemikian rupa oleh ilmuwan, bunyinya terdengar seperti kicauan burung.
Kicauan kali ini merupakan ketiga yang berhasil ditangkap manusia. Sebelumnya, LIGO telah mendeteksi 2 gelombang gravitasi yang berasal dari persatuan dua lubang hitam
Dengarkan suara kicauan jagat raya di sini.
LIGO mendeteksi gelombang gravitasi berdasarkan perubahan yang diakibatkannya pada ruang dan waktu sekitarnya. Gelombang gravitasi akan meregangkan ruang dan waktu di satu sisi, tetapi memampatkan lainnya.
LIGO sebenarnya merupakan satu set fasilitas yang terpisah 4 kilometer, di Washington dan Lousiana. Keduanya dihubungkan oleh pipa vakum.
Dalam fasilitas LIGO, ada instrumen penembak laser. Laser akan terus bergerak dalam saluran vakum dari fasilitas satu ke yang lain.
Jika tak ada gelombang gravitasi, jarak yang ditempuh laser akan selalu sama sepanjang waktu. Namun, bila ada gelombang gravitasi yang datang, jarak tempuh akan berubah.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan