Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jagat Raya "Berkicau" dan Kejeniusan Einstein Pun Sekali Lagi Terbukti

Kompas.com - 02/06/2017, 20:41 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com -  Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory (LIGO) kembali mendeteksi kicauan jagat raya bukti keberadaan gelombang gravitasi.

Keberhasilan LIGO membuktikan sekali lagi kebenaran pandangan Albert Einstein yang terungkap dalam Teori Relativitas Umum pada 1916.

Meski disebut kicauan, gelombang gravitasi sama sekali bukan gelombang suara. Gelombang gravitasi sejatinya tak bisa didengar manusia dan memiliki karakteristik yang berbeda dengan gelombang suara.

Gelombang gravitasi yang ditemukan disebut kicauan karena ketika diolah sedemikian rupa oleh ilmuwan, bunyinya terdengar seperti kicauan burung.

Kicauan kali ini merupakan ketiga yang berhasil ditangkap manusia. Sebelumnya, LIGO telah mendeteksi 2 gelombang gravitasi yang berasal dari persatuan dua lubang hitam

Dengarkan suara kicauan jagat raya di sini.

LIGO mendeteksi gelombang gravitasi berdasarkan perubahan yang diakibatkannya pada ruang dan waktu sekitarnya. Gelombang gravitasi akan meregangkan ruang dan waktu di satu sisi, tetapi memampatkan lainnya.

LIGO sebenarnya merupakan satu set fasilitas yang terpisah 4 kilometer, di Washington dan Lousiana. Keduanya dihubungkan oleh pipa vakum.

Dalam fasilitas LIGO, ada instrumen penembak laser. Laser akan terus bergerak dalam saluran vakum dari fasilitas satu ke yang lain.

Jika tak ada gelombang gravitasi, jarak yang ditempuh laser akan selalu sama sepanjang waktu. Namun, bila ada gelombang gravitasi yang datang, jarak tempuh akan berubah.

Perubahan itu yang ditangkap. LIGO dilengkapi oleh detektor mahasensitif yang bisa menangkap perubahan yang sebenarnya amat kecil itu.

Baca cara LIGO mendeteksi gelombang gravitasi di sini.

Diuraikan dalam rilis di situs web LIGO, Jumat (2/6/2017), ilmuwan menguraikan, kicauan kali ini juga berasal dari persatuan dua lubang hitam

Bila lubang hitam penghasil gelombang gravitasi yang terdeteksi sebelumnya berukuran 21 dan 62 kali massa matahari, maka lubang hitam kali ini berukuran 49 kali massa matahari.

Lewat penemuan kali ini, ilmuwan juga mengonfirmasi bahwa lubang hitam tidak hanya mengitari pasangannya, tetapi juga berputar terhadap porosnya.

Penemuan kali ini juga prestasi sebab ilmuwan berhasil mendeteksi gelombang gravitasi yang berasal dari jarak yang lebih jauh dari sebelumnya.

Bila dua gelombang gravitasi sebelumnya berasal dari jarak 1,3 dan 1,4 tahun cahaya, gelombang gravitasi kali ini berasal dari jarak 3 juta tahun cahaya.

Mengomentari temuan, Laura Cadonati dari Georgia Tech yang terlibat riset mengatakan, "Tampaknya Einstein memang benar."

"Kami tak melihat penyumpangan dari prediksi relativitas umum dan dengan jarak yang lebih jauh kali iini, kami bisa memberikan pernyataan dengan lebih percaya diri."


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau