Akan tetapi, terkadang anak orangutan kembali menyusu lebih banyak walaupun telah berusia lebih dari setahun. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh kelangkaan makanan yang memaksa anak orangutan untuk lebih banyak minum susu.
(Baca juga: Inilah Nama Baru untuk Orangutan Albino dari Kalimantan)
Selain memastikan dugaan yang ada sebelumnya, Knott berkata bahwa informasi ini dapat digunakan oleh para ilmuwan dalam upaya pencegahan kepunahan orangutan.
Menurut dia, salah satu faktor yang mengancam eksistensi orangutan adalah waktu reproduksi yang lambat. Seekor orangutan betina bisa menunggu hingga 10 atau 15 tahun untuk bereproduksi dan hanya melahirkan sekali dalam lima atau 10 tahun.
Dengan lebih mengerti mengenai pola menyusui pada orangutan dan pengaruh lingkungan terhadap perilaku tersebut, para ilmuwan akan semakin mampu melindungi orangutan dari kepunahan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.