Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Orang Indonesia Anggap Fisika Susah, Inilah Sebabnya

Kompas.com - 16/05/2017, 18:06 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com --  Walaupun telah diajarkan sejak jenjang sekolah dasar, fisika masih dianggap momok oleh siswa-siswi Indonesia. Tidak sedikit juga masyarakat yang menganggap bahwa fisika itu sulit dimengerti dan membosankan.

Menurut Hendra Kwee, PhD, Founder Yayasan Simetri yang membantu anak-anak berprestasi di Indonesia untuk berkompetisi di tingkat dunia, tantangan terbesar dalam mengajarkan sains adalah kompetensi guru yang rendah.

(Baca juga: Indonesia Raih 2 Medali di Olimpiade Fisika APhO Tersulit dalam Sejarah)

“Banyak dari mereka (guru) yang tidak punya latar belakang yang cocok untuk mengajar bidang sains. Bukan dari bidang sains tapi mengajar sains,” ucapnya dalam konferensi pers kemenangan Tim Olimpiade Fisika Indonesia di Asian Physics Olympiad ke-18 yang diadakan di Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jakarta, Senin (15/5/2017).

Penguasaan sains yang lemah tersebut membuat cara penyampaian dan pengajaran guru di bidang sains menjadi tidak menarik.

Banyak guru di Indonesia yang melakukan pendekatan dari penghafalan rumus. Padahal, rumus di bidang fisika jumlahnya sangat banyak. Akibatnya, anak pun menjadi kesulitan untuk menyukai fisika.

“Pendekatannya seharusnya pemahaman,” ujar Hendra. Merujuk kepada peserta APhO ke-18 yang turut hadir di acara tersebut, dia berkata bahwa anak-anak tersebut tidak belajar untuk menghafal rumus, tetapi untuk memahami.

(Baca juga: Apa Rahasia Peraih Medali Emas di Olimpiade Fisika Ini)

Selain itu, rendahnya kompetensi guru di Indonesia juga tidak dapat dipisahkan dari kurangnya talenta berbakat yang bersedia untuk menjadi tenaga pengajar.

Hendra menuturkan, di Indonesia sekarang ini, menjadi pengajar agak dipandang sebelah mata, dianggap sebagai karier miskin dan tidak menarik. Untuk itu, dia pun menyarankan untuk lebih mendorong anak-anak yang berpotensi untuk menjadi guru.

“Ya, ini paradigma yang perlu berubah di indonesia. Guru itu pekerjaan yang mulia dan kesejahteraannya perlu kita tingkatkan agar semakin banyak orang mau berkarier sebagai guru. Sebab, dengan guru yang berkualitas, kita bisa dapat siswa yang berkualitas,” katanya.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Fenomena Unik: Tonggeret Mulai Menyanyi Saat Cahaya Fajar Muncul
Fenomena Unik: Tonggeret Mulai Menyanyi Saat Cahaya Fajar Muncul
Oh Begitu
Lubang Hitam Tertua Ditemukan, Ukurannya 300 Juta Kali Matahari
Lubang Hitam Tertua Ditemukan, Ukurannya 300 Juta Kali Matahari
Fenomena
Hari Kucing Sedunia: Bahaya Melepas Kucing Menjadi Liar
Hari Kucing Sedunia: Bahaya Melepas Kucing Menjadi Liar
Oh Begitu
Ubi Bikin Kentut? Ini Penjelasan Ilmiahnya dan Siapa Saja yang Perlu Waspada
Ubi Bikin Kentut? Ini Penjelasan Ilmiahnya dan Siapa Saja yang Perlu Waspada
Oh Begitu
Bentuk Kepala Anjing Ternyata Memengaruhi Kepribadiannya
Bentuk Kepala Anjing Ternyata Memengaruhi Kepribadiannya
Oh Begitu
Jejak Tsunami Raksasa di Selatan Jawa: Potensi Ancaman di Masa Depan
Jejak Tsunami Raksasa di Selatan Jawa: Potensi Ancaman di Masa Depan
Fenomena
Mengapa Pria Lebih Cepat Berlari Dibanding Perempuan? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Mengapa Pria Lebih Cepat Berlari Dibanding Perempuan? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Oh Begitu
Misteri Jejak “Hobbit” Purba di Sulawesi: Siapa Pembuat Alat Batu Berusia 1,4 Juta Tahun?
Misteri Jejak “Hobbit” Purba di Sulawesi: Siapa Pembuat Alat Batu Berusia 1,4 Juta Tahun?
Kita
Manfaat Peluk Pohon dalam Forest Bathing: Redakan Stres dan Pulihkan Jiwa
Manfaat Peluk Pohon dalam Forest Bathing: Redakan Stres dan Pulihkan Jiwa
Kita
Bersepeda Pangkas Risiko Kanker dan Penyakit Jantung hingga 50 Persen
Bersepeda Pangkas Risiko Kanker dan Penyakit Jantung hingga 50 Persen
Kita
Susu Kecoa, Superfood Masa Depan yang Mengalahkan Susu Sapi?
Susu Kecoa, Superfood Masa Depan yang Mengalahkan Susu Sapi?
Fenomena
Aroma Surga dari Tanah Tandus: Mengapa Kemenyan dan Mawar Lebih Wangi di Lingkungan Ekstrem?
Aroma Surga dari Tanah Tandus: Mengapa Kemenyan dan Mawar Lebih Wangi di Lingkungan Ekstrem?
Fenomena
Kemenyan Indonesia Berpotensi Jadi Bahan Parfum Premium Dunia
Kemenyan Indonesia Berpotensi Jadi Bahan Parfum Premium Dunia
Oh Begitu
Potensi Sesar Aktif Ditemukan di Semarang, Demak, dan Kendal: Ancaman Tersembunyi di Tengah Kota
Potensi Sesar Aktif Ditemukan di Semarang, Demak, dan Kendal: Ancaman Tersembunyi di Tengah Kota
Fenomena
Penelitian: Tujuh Makanan yang Membantu Perkuat Daya Tahan Tubuh
Penelitian: Tujuh Makanan yang Membantu Perkuat Daya Tahan Tubuh
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau