KOMPAS.com -- Seperti manusia, hewan juga memiliki cara-cara tersendiri agar terhindar dari penyakit. Monyet mandrill yang tinggal di Afrika punya cara yang terbilang aneh untuk menjaga kesehatan. Mereka mengendus feses kawanannya.
Dengan mendeteksi bau parasit usus di kotoran anggota kelompok mereka, monyet ini bisa mengidentifikasi siapa yang sakit dan menghindari mendandani dan membersihkan mereka.
Padahal, perawatan diri merupakan hal yang penting bagi monyet mandrill. Perilaku dan pola sosialisasi ini berguna untuk mengurangi konflik, membangun hubungan, dan membuat bulu mereka terbebas dari kutu dan penyakit.
Di sisi lain, perilaku sosial ini justru mempercepat penyebaran parasit seperti bakteri E coli dan mikroba lain yang menyebabkan disentri.
"Kami menemukan bahwa parasit usus ditemukan di bulu. Jadi, bersosialisasi dengan monyet mandrill lainnya yang sudah terkena parasit akan sangat berisiko," kata Clemence Poirotte, Ekolog sekaligus Ketua Projek Mandrillus seperti yang dikutip dari National Geographic pertengahan April yang lalu.
(Baca juga: Hampir Semua Hewan Buang Air Selama 12 Detik, Ini Penjelasannya)
Poirotte bersama rekan-rekannya mendapati perilaku ini ketika mengamati sebuah kelompok yang terdiri dari 150 mandrill selama dua tahun di sepanjang savana dan hutan hujan Gabon.
"Populasi sudah sangat terbiasa, mereka tidak peduli dengan kami sama sekali sehingga kami bisa mengamati mereka dengan baik," katanya.
Selama berada di lapangan, para peneliti menemukan bahwa jika seekor mandrill terkena parasit, maka dia tidak akan dirawat oleh kelompoknya.
Untuk menguji teori tersebut, peneliti kemudian mengobati beberapa monyet mandrill dengan obat anti parasit oral dan obat IV setelah ditangkap.
Setelah perawatan, 12 mandrill terlihat lebih menikmati bersosialisasi bersama kawanannya. Hal ini memperkuat teori bahwa infeksi tidak akan mempengaruhi seberapa banyak mandrill akan merawat madrill lainnya, melainkan seberapa banyak perawatan yang akan diterima hewan tersebut.
"Hasilnya benar-benar sesuai dengan prediksi kami," kata Poirotte yang penelitiannya telah dipublikasikan dalam jurnal Science Advances.
(Baca juga: Seperti Manusia, Burung Ini Juga Pilih-pilih Teman)
Langkah selanjutnya adalah mencari tahu bagaimana monyet mandrill mengetahui keluarga mereka memiliki parasit.
Para peneliti kemudian menempatkan monyet mandrill di hutan di Gabon dengan batang bambu yang telah diolesi feses. Satu tongkat bambu penuh dengan feses monyet mandrill yang terpapar dengan parasit, sisanya bebas parasit.
Seperti yang diharapkan, monyet kemudian tertarik untuk mengendus dan menyelidiki batang bambu dan menghindari sampel yang terinfeksi dengan parasit.
Benjamin Hart, dokter hewan dan profesor emeritus di Universitas of California Davis, berharap penelitian ini akan menjadi penelitian yang berkelanjutan, termasuk mengilhami penelitian serupa pada spesies lainnya.
"Studi ini memberikan analisis menyeluruh dan dapat menjadi model bagi peneliti lain yang ingin memahami peran indera penciuman untuk menghindari parasit," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.