Energi
Menurut Departemen Energi Amerika Serikat, sebanyak tujuh persen dari listrik di negara adidaya ini dibangkitkan menggunakan tenaga air. Akan tetapi, perubahan pola hujan dapat mengurangi kekuatan tenaga air.
“Hal ini tidak hanya mengancam Amerika Serikat, tetapi juga Eropa,” kata deMenocal.
Kesehatan
Menurut deMenocal, peningkatan temperatur dan perubahan pola hujan telah dihubungkan dengan penyebaran penyakit yang ditularkan melalui vektor seperti penyakit Lyme dan malaria.
“Bahkan, ketika penyakit tersebut berhasil dihilangkan dari suatu area, perubahan cuaca akibat perubahan iklim dapat membuatnya bermigrasi ke area yang lain,” ujarnya.
Selain itu, beberapa area seperti Timur Tengah dan Amerika Barat bisa menjadi tidak dapat ditinggali manusia karena temperatur yang ekstrem.
Sebab, temperatur yang tinggi biasanya juga dibarengi oleh tingkat kelembapan yang tinggi. Kedua hal tersebut membuat keringat tidak bisa menguap dan mendinginkan tubuh manusia. Kondisi ini dapat berujung pada kematian.
Ekonomi
Sebuah laporan oleh Bloomberg pada tahun 2015 menemukan bahwa peningkatan temperatur, terutama di Amerika Tenggara, dapat menurunkan produktivitas pekerja yang bekerja di luar ruangan sebanyak tiga persen.
Walaupun sekilas terlihat kecil, angka tersebut dua kali lipat lebih besar dari penurunan produktivitas yang terjadi pada era ’70-an akibat inflasi dan resesi ekonomi.
Kelima malapetakan ini diperkirakan akan terjadi dalam 15 tahun, antara 2032 dan 2039 ketika temperatur bumi naik sebanyak 1,5 derajat celcius.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.