Menurut riset yang dipublikasikan di jurnal Current Biology minggu lalu itu, bisa yang dihasilkan mengandung protein jenis enkephalin yang bersifat opioid.
"Opioid telah ditemukan pada bisa kalajengking, tapi kami tak menyangka bisa menemukannya pada bisa ikan," kata Casewell seperti dikutip Gizmodo, Kamis.
"Bisa mengakibatkan penurunan tekanan darah, kemungkinan akibat senyawa yang dikandungnya. Penurunan tekanan darah ini yang mungkin membuat ikan ini bisa melarikan diri," imbuhnya.
Baca Juga: Hiu Berjalan Jenis Baru Ditemukan di Halmahera
Setidaknya 2.500 jenis ikan menghasilkan bisa tetapi kenyataan bahwa M atrodorsalis mampu menyuntikkannya menarik.
Pasalnya, manusia telah lama memanfaatkan spesies berwarna-warni itu sebagai ikan hias tanpa mengenal betul manfaatnya yang lebih besar.
Penelitian bisa ikan ini penting untuk mencari alternatif senyawa obat, mungkin pembunuh rasa sakit atau penurun tekanan darah.
Selama ini, jenis kalajengking dan ular menjadi target utama penelitian tersebut. Namun dengan banyaknya jenis ikan, maka penelitian pada golongan itu pun penting.
Baca Juga: Katak Baru Sebesar Kuku Ditemukan di Bali
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.