Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/03/2017, 19:05 WIB
|
EditorBestari Kumala Dewi

KOMPAS.com - Bunuh diri adalah tindakan mengambil nyawa sendiri. Data dari WHO Preventing Suicide Global Imperative Report (2014), pda 2012 ada 9105 orang bunuh diri terdiri dari 5206 wanita dan 3900 pria.

Menurut situs kesehatan Healthline, tidak ada alasan tunggal mengapa seseorang mencoba untuk menghilangkan nyawanya sendiri. Tetapi, faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan risiko.

Seseorang mungkin lebih mungkin berusaha bunuh diri, jika mereka memiliki gangguan kesehatan mental. Sekitar 90 persen orang yang bunuh diri memiliki gangguan mental atau psikologis.

Beberapa literatur ilmiah menyebutkan, faktor genetik juga memiliki peran dalam kecenderungan seseorang menyakiti atau membunuh dirinya sendiri.

Namun, kondisi lingkungan berperan lebih banyak dalam ekspresi gen tersebut. Akhirnya, lagi-lagi kondisi psikososial kita juga lah yang berperan besar dalam memprediksi kemunculan perilaku bunuh diri.

Contoh, Ibu X sudah memiliki riwayat percobaan bunuh diri dan akhirnya meninggal bunuh diri di saat anaknya masih kecil.

“Asumsinya, si anak memiliki gen si ibu. Tapi, jika kondisi psikososial si anak ini sehat dan tidak memberikan tekanan yang hebat, si anak tidak akan memiliki kecenderungan bunuh diri," kata Benny Prawira, psikolog pendiri Into the Light Indonesia, Gerakan remaja peduli kesehatan jiwa dan pencegahan bunuh diri di Indonesia.

Penyebab bunuh diri tidak bisa dilihat hanya satu faktor saja, karena bersifat multikompleks. Ada faktor biologis, psikologis dan sosial yang saling bertumpang tindih.

Faktor risiko secara psikologis yang secara umum dianggap dapat meningkatkan kemungkinan bunuh diri adalah depresi, keputusasaan, kesepian, perasaan menjadi beban, serta gangguan trauma atau penyalahgunaan zat.

Faktor risiko sosial bisa karena individu mengalami diskriminasi, marjinalisasi, dan stigmatisasi atas salah satu identitasnya, kesulitan finansial atas akses kesehatan jiwa, akses pelayanan kesehatan jiwa yang jauh jaraknya, dan lainnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+