Penelitian juga mengungkap, Aborigin lalu mulai menyebar dan beragam sekitar 31.000 tahun lalu alias hanya 6.000 tahun setelah sampai di Australia. Tergolong cepat.
Saat ini, Aborigin di Australia bukan hanya beragam secara genetik tetapi juga bahasa. Mereka punya 250 jenis bahasa berbeda.
Pertanyaan
Selain mengungkap fakta baru, riset yang dipublikasikan di Nature pada 2016 lalu itu juga memicu pertanyaan. Salah satunya, mengapa Papua dan Aborigin berpisah?
Bukti-bukti arkeologi menunjukkan bahwa manusia sudah tersebar luas di Australia 45.000 tahun yang lalu. Nah, bagaimana itu bisa terjadi sementara Aborigin baru memisah dari Papua 37.000 tahun lalu.
Salah satu skenario yang mungkin terjadi, Aborigin mungkin sudah beragam dan tersebar luas sebelum terpisah dari Papua.
Lambert dalam penelitiannya hanya mengikutsertakan orang Papua yang tinggal di Papua Niugini. Bagaimana dengan orang Papua di wilayah Indonesia?
Terkait hal itu, Wakil Direktur Lembaga Eijkman Herawati Sudoyo menekankan perlunya kolaborasi riset antara Griffith dan Eijkman.
"Griffith tertarik dengan migrasi sementara Eijkman tertarik dengan penyakit. Tapi, datanya bisa saling melengkapi," ungkapnya.
Eijkman sendiri telah meneliti genetika orang Papua yang mencakup suku Dani, Awyu, Una, Muyu, Koroway, Kombay, Citak, Yakay, dan Ketengban.