Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/02/2017, 20:41 WIB
Lily Turangan

Penulis

1. Spastik (tipe kaku-kaku) dialami saat penderita terlalu lemah atau terlalu kaku. Sekitar 65 persen penderita lumpuh otak masuk dalam tipe ini.
2. Atetoid. Penderita yang tidak bisa mengontrol gerak ototnya , biasanya mereka punya gerakan atau posisi tubuh yang tidak biasa.
3. Kombinasi adalah campuran spastik dan athetoid.
4. Hipotonis. Otot-otot sangat lemah sehingga seluruh tubuh selalu terkulai. Biasanya berkembang menjadi spastic atau athetoid.

Membantu anak dengan Cerebral Palsy

Sampai saat ini, belum ada obat yang bisa menyembuhkan cerebral palsy. Tapi, itu bukan berarti orangtua tidak punya harapan untuk mengoptimalkan kemampuan anak agar bisa mandiri.

Terapi, misalnya seperti Compensatory Dendrite Sprouting dan Glenn Doman, adalah jalan terbaik yang bisa diberikan kepada anak-anak dengan cerebral palsy.

Jenis terapi disesuaikan dengan usia, tingkat keparahan dan jenis cerebral palsy dan area otak mana yang rusak. Semakin cepat cerebral palsy terdeteksi dan anak segera menjalani terapi, semakin besar pula kemungkinan anak bisa mengejar ketertinggalannya.

Untuk itu, orangtua perlu bekerjasama dengan tim dokter. Orangtua pun perlu belajar banyak bagaimana seharusnya memerlakukan dan menerapi anak secara mandiri di rumah agar hasil yang didapat bisa semakin maksimal.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com