Angkat beban berat turunkan cadangan telur dan sebabkan lebih sedikit telur yang matang
Temuan menunjukkan, bahwa mengangkat beban berat secara teratur tidak memengaruhi tingkat FSH. Namun, dibandingkan dengan wanita yang jarang mengangkat beban berat, wanita dengan pekerjaan fisik yang berat memiliki cadangan telur yang lebih rendah.
Rata-rata, wanita yang bekerja shift memiliki lebih sedikit telur yang matang dibanding wanita yang bekerja di jam reguler. Selain itu, wanita yang bekerja shift malam juga memiliki lebih sedikit telur yang matang.
Para peneliti menduga, pergeseran shift sore/siang ke malam dapat mengganggu jam internal tubuh sehingga memengaruhi jumlah telur yang matang.
Perbedaan cadangan dan respon ovarium pada wanita dengan dan tanpa pekerjaan fisik, terlihat lebih besar di antara wanita yang pekerjaannya mengharuskan mereka untuk berganti-ganti shift, dari pagi ke sore lalu ke malam, kemudian berputar lagi dari pagi, sore, malam dan seterusnya.
Peneliti menemukan, penurunan kesuburan yang paling signifikan terjadi pada wanita yang kelebihan berat badan dan obesitas yang pekerjaannya banyak menuntut kekuatan fisik, dibanding wanita berberat badan sama dan wanita langsing yang tidak melakukan angkat berat sebagai bagian dari pekerjaan mereka.
Karena penelitian ini masih bersifat observasional, tidak ada kesimpulan sebab-akibat yang bisa diambil. Tim peneliti juga tidak menilai dampak dari faktor-faktor yang berpengaruh lainnya, seperti misalnya jam kerja yang panjang.
Meski demikian, hasil penelitian bisa menjadi petunjuk bagi wanita yang sedang merencanakan kehamilan untuk sementara waktu menghindari mengangkat beban berat terlalu sering dan agar bekerja pada jam reguler yang normal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.