Sementara wahana pertama yang berhasil berjalan di Mars ialah Sojourner milik AS pada 1997, dibawa wahana pendarat Mars Pathfinder. Wahana penjejak NASA berikut ialah Opportunity (2004) dan Curiosity (2011).
Kesulitan terbesar mengirim wahana pendarat atau penjejak ke permukaan Mars ialah mengatasi kecepatan tinggi wahana saat masuk atmosfer Mars. Wahana itu dilepaskan dari pesawat induknya dari ketinggian tertentu.
Penentuan sudut masuk wahana saat memasuki atmosfer Mars jadi hal penting. Jika sudut turun wahana terlalu besar atau curam, bisa membakar wahana. Sebaliknya, jika sudut terlalu kecil, wahana bisa hilang, tak bisa memasuki atmosfer Mars.
Selanjutnya, proses memasuki atmosfer sulit dikendalikan. Semua proses wahana memasuki atmosfer hingga menyentuh tanah Mars dikontrol komputer di wahana, tak dikendalikan dari Bumi. Itu membuat pendaratan kerap tak sesuai rencana.
Lintasan turun wahana itu dipengaruhi variasi kepadatan atmosfer, turbulensi atau kecepatan angin Mars. Akibatnya, rancangan lintasan yang diprogram di komputer kerap tak sesuai kondisi riil. Itu membuat lokasi pendaratan wahana di Mars tak bisa ditentukan di titik tertentu, tapi di daerah beradius besar.
Namun, perlahan tapi pasti, penaklukan manusia atas Mars akan terwujud. (BBC/SPACE.COM/ESA.INT/ UNIVERSETODAY.COM/M ZAID WAHYUDI)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.