Kematian Bisa Diprediksi! Ilmuwan Membuktikannya

Kompas.com - 30/06/2016, 20:26 WIB
Monika Novena

Penulis

Selain Mueller dan Rose, James Curtsinger Ilmuwan dari Universitas Minnesota juga meneliti hubungan kesuburan dan kematian pada lalat buah.

Namun Curtsinger punya pendapat berbeda dengan hasil penelitian Mueller dan Rose. Curtsinger menyebut bahwa penelitian pada lalat buah ini bukan bukti adaya fase akhir kehidupan.

Ia tidak percaya manusia dan spesies selain lalat buah akan mengalami penurunan kesuburan sebelum kematian. Curtsinger juga berpendapat, "spiral kematian" merupakan sesuatu yang ambigu dan tidak jelas.

Curtsinger mengajukan terminologi yang lebih tepat untuk menyebut penurunan kesuburan pada lalat buah, yaitu "berhenti". Tahapan itu dimulai saat lalat tidak mampu lagi menghasilkan telur.

Sebagai gambaran, lalat buah akan bertelur sebanyak 1200 buah sepanjang hidupnya. Jika dalam sehari saja lalat tidak bertelur, itu bisa jadi indikasi jika ada sesuatu yang salah.

Terlepas dari pendapat Curtsinger, Mueller tetap berpendapat jika manusia yang mati dengan cara alami akan mengalami "spiral kematian".

Setelah mengetahui adanya fase tersebut, maka selanjutnya bisa dikulik cara untuk mencegah fase "spiral kematian" yang terlalu lama dan menyiksa.

"Akan menjadi sebuah hal yang menarik untuk dicermati bagaimana memperpendek fase 'spiral kematian' sehingga kita bisa sesehat orang lain sampai sesaat sebelum kematian," kata Mueller.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau