Cibodas Kini Punya Taman Bunga Lipstik

Kompas.com - 11/04/2016, 21:42 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com — Kebun Raya Cibodas meluncurkan taman koleksi baru bertepatan dengan perayaan ulang tahunnya yang ke-164 pada Senin (11/4/2016).

Kepala Kebun Raya Cibodas Agus Surahman mengatakan, taman itu berisi koleksi bunga lipstik.

"Dinamakan bunga lipstik karena ketika mekar tampak seperti lipstik yang baru dibuka," katanya dalam konferensi pers hari ini.

Ada beragam bunga lipstik dari kepulauan Nusantara yang dikoleksi.

Koleksi bunga lipstik paling menarik adalah Aeschynantjus burtii, bunga lipstik endemik Sulawesi, dan Aeschynanthus arfakensis, bunga lipstik endemik Papua.

Taman bunga lipstik itu resminya disebut Taman Gesneriaceae.

Gesneriaceae adalah golongan tumbuhan yang lebih besar dari bunga lipstik. Golongan tumbuhan yang hidup merambat pada tanaman lain itu mencakup bunga lipstik itu sendiri, liana, dan liebigia.

Tak ada istilah lokal untuk Gesneriaceae. Surahman secara bercanda menyebutnya "lipstik-lipstikan".

Punya luas 100 meter persegi, Taman Gesneriaceae sebenarnya telah dirintis sejak tahun 2009. Awalnya, spesies tumbuhan yang dikoleksi tak sampai 10. Peneliti masih menumbuhkan tanaman peneduh untuk mendukung Gesneriaceae.

Tahun 2010, peneliti mulai menumbuhkan Gesneriaceae dari Gunung Gede Pangrango. Tahun 2011, ada 18 jenis yang dikoleksi.

Saat diluncurkan Senin hari ini, Taman Gesneriaceae berisi 500 spesimen dan 32 jenis dari Indonesia dan luar negeri.

Tujuan konservasi dan ekonomi

Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Didik Widyatmoko mengatakan, pada ulang tahun ke-164 Kebun Raya Cibodas dan menjelang 200 tahun Kebun Raya Bogor, pihaknya ingin membuat lompatan besar.

Taman Gesneriaceae adalah salah satu lompatan itu.

Peneliti Gesneriaceae dari Kebun Raya Cibodas, Wiguna Rahman, mengatakan, "Kami berharap taman ini bisa menjadi awal pemanfaatan secara berkelanjutan."

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Terpopuler

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau