Berkat Muhandis Shiddiq, Komputer Kuantum Lebih Dekat dengan Kenyataan

Kompas.com - 21/03/2016, 22:03 WIB

Tim Redaksi

Karena ini kondisi kuantum, elektron itu tak terbatas pada kondisi 0 atau 1, atau searah maupun berlawanan arah dengan jarum jam.

Muhandis berhasil mewujudkan komputer kuantum yang bekerja stabil selama 8,4 mikrodetik.

"Angka 8,4 mikrodetik mungkin terlihat sangat kecil, tetapi ini merupakan sesuatu yang luar biasa untuk molecular spin qubits dengan konsentrasi tinggi," kata Muhandis yang melakukan penelitian di MagLab saat menempuh studi doktoral di Florida State University.

LT Handoko, Deputi Ilmu Pengetahuan Teknik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), mengatakan, "Hasil riset ini adalah progres yang penting."

Perwujudan komputer kuantum saat ini adalah tantangan besar. Sementara itu, komputer berbasis elektron yang ada selama ini hampir mencapai titik batas. Riset Muhandis, kata Handoko, membuat komputer kuantum lebih dekat dengan kenyataan yang diimpikan.

Sementara itu, Danang Birowosuto, ilmuwan Indonesia di Center of Disruptive Photonics Technologies, Singapura, mengatakan hal serupa.

"Waktu koherensi untuk komputer kuantum ini bukan yang terlama, spin elektron tunggal dari berlian yang dapat mencapai 1,8 miliseconds. Tetapi, metode yang ditemukan mereka dapat diterapkan untuk sistem lainnya sehingga komputer kuantum yang stabil dalam jangkauan kita," katanya.

Di Dortmund, kini Muhandis melanjutkan penelitiannya.

"Penelitian saya di Dortmund mengembangkan alat yang dapat mendeteksi spin dalam jumlah yang sangat kecil. Pengetahuan tentang perilaku spin dalam berbagai sistem diharapkan dapat membantu realisasi komputer kuantum yang memakai spin qubit," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Terpopuler

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau