Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/02/2016, 09:54 WIB
KOMPAS.com - Bergegas keluar toko utama grosir Jalan Dr Cipto, Wahyuni menenteng kardus. Seluruh barang belanjaan dimasukkan di dalam kardus bekas. Sejumlah barang belanjaan seperti susu, beras, minyak gorong dan barang belanjaan menumpuk di dalam kardus itu. Kasir memasukkan barang, dan mengikat dengan tali rafia.

“Baru kali ini belanja dimasukkan dalam kardus. Biasanya kan dikasih kantong kresek,” kata Wahyuni.

Kardus bekas pengganti kantong kresek

Selama ini, katanya, hampir semua jenis belanjaan dibungkus dengan kantong kresek. Mulai dari belanjaan di toko bahan bangunan, sampai makanan di warung pinggri jalan, dibungkus kresek. “Padahal kresek kan berbahaya untuk tubuh, dan sudah dilarang,” ujarnya.

Namun sejak sebulan terakhir tak ada kantung plastik di meja kasir toko Utama Grosir, Malang, diganti kardus bekas. Kardus bekas bungkus barang tersebut ditata rapi menumpuk di samping meja kasir. Atas terobosan itu, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Malang memberikan penghargaan khusus.

“Baru Utama Grosir yang memulai, kita tunggu gebrakan pelaku usaha yang lain,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengolahan Sampah dan Limbah, Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota Malang Rahmat Hidayat.

Untuk mengurangi konsumsi kantung plastik, Pemerintah Kota Malang bersama Asosiasi Pusat Perbelanjaan dan Asosiasi Pasar Tradisional berkomitmen untuk menerapkan kantung plastik berbayar. “Diluncurkan di Alun Alun 21 Februari besok. Ada nota kesepahaman antara pengusaha dengan Pemerintah,” kata Rahmat.

Nantinya, pelaku usaha yang lain juga akan menerapkan pola yang sama, yakni menyediakan kantung ramah lingkungan, atau pembeli harus membayar kantong plastik.

Kresek berbayar

Dalam siaran persnya, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta menjelaskan, Aprindo bersama pemerintah sepakat melakukan uji coba kantong kresek berbayar itu mulai 21 Februari 2016 bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional.

“Harga minimal kantung plastik Rp 200,” sebutnya.

Pemberlakuan kantung plastik berbayar bakal dievaluasi tiga bulan setelah uji coba. Aprindo akan melakukan sosialisasi, selanjutnya akan diterapkan di seluruh Indonesia. Tahap awal diujicoba di 23 Kota.

Selain itu, ritel modern hanya menggunakan kantung plastik ramah lingkungan, yang telah memenuhi standar nasional. Peritel modern juga akan mengalokasikan dana corporate social responsibility (CSR) untuk perbaikan dan pengelolaan lingkungan.

Masyarakat juga diminta untuk membawa kantung belanjanya masing-masing saat berbelanja.

National Geographic Sampah plastik di lautan. Ilmuwan menyatakan bahwa 99 persen plastik m ikroskopik di lautan hilang, kemungkinan dimakan hewan.
Diet kresek

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com