Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/12/2015, 18:03 WIB
Lily Turangan

Penulis

Sumber KidsHealth

Penyebab lain mimisan

Jenis yang paling umum dari mimisan adalah mimisan anterior, yang berasal dari bagian depan hidung. Kapiler, atau pembuluh darah yang sangat kecil, di dalam hidung bisa pecah dan berdarah, menyebabkan mimisan.

 

Sedangkan, mimisan posterior berasal dari bagian terdalam dari hidung. Darah mengalir ke bagian belakang tenggorokan, bahkan jika orang tersebut duduk atau berdiri tegak.

Tapi, anak jarang mengalami mimisan posterior. Mimisan jenis ini  lebih sering terjadi pada orang  tua, penderita tekanan darah tinggi, dan mereka yang mengalami cedera di bagian dalam hidung atau wajahnya.

Alergi juga dapat menyebabkan mimisan, ketika anak mengonsumsi obat seperti antihistamin atau dekongestan. Pada beberapa orang, obat ini dapat mengeringkan selaput lendir di hidung, sehingga menyebabkan pendarahan minor.

Jika anak Anda mengalami mimisan lebih dari sekali dalam seminggu, segera bawa ke dokter. Kadang-kadang, pembuluh darah kecil di dalam hidung teriritasi sehingga berdarah. Ini sering terjadi pada anak yang sedang sakit pilek atau alergi dan biasanya dokter akan dapat mengatasinya dengan segera.

Jika mimisan terjadi bukan karena infeksi sinus, alergi, iritasi pembuluh darah di hidung, dokter akan melakukan evaluasi lanjutan untuk mencari kemungkinan penyebabnya.

 

Mencegah mimisan

Mimisan pada anak kerap terjadi, karena cedera ringan dan udara panas yang terlalu kering. Orangtua bisa mencegah terjadinya mimisan dengan cara:

 

1. Pastikan kuku anak dipotong pendek untuk menghindari luka saat dia memasukkan jarinya ke dalam hidung.

 

2. Di udara kering dan panas, jaga kelembapan hidung anak dengan cairan saline (cairan garam)  atau salep khusus yang bisa Anda tanyakan ke apotik atau dokter.

 

3. Pasang pemurni udara untuk menjaga agar jamur tidak berkembang biak di dalam ruangan.

 

4. Pastikan anak Anda memakai alat pelindung yang memadai ketika berolahraga atau melakukan aktivitas yang rentan benturan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com